JABARTODAY.COM – BANDUNG
Persija Jakarta memarkirkan bus mereka di depan gawangnya agar tidak kebobolan oleh Persib Bandung. Dengan permainan tersebut, kedua tim meraih hasil imbang kacamata dalam laga el classico Indonesia yang dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (8/5/2014).
Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengamini istilah tersebut mengingat hanya ada 2 peluang bersih yang didapat tim ibukota tersebut sepanjang 90 menit. “Ya bisa disebut begitu. Bisa dilihat kan mereka hanya menunggu di daerah pertahanan sendiri dan mengandalkan serangan balik,” ujar Djadjang dalam jumpa pers usai pertandingan.
Hasil imbang ini dianggap Djadjang kurang memuaskan, apalagi peluang yang dibuat anak asuhnya cukup banyak, tapi tidak dapat dikonversikan menjadi gol. Dirinya juga tidak ingin mencari kambing hitam terkait hasil tersebut. “Saya tidak akan menyalahkan, kita banyak ciptakan peluang. Babak pertama belum tune in. Sepanjang babak kedua tidak dapat ciptakan peluang,” tutur Djanur.
Saat disinggung soal banyaknya provokasi yang dilakukan pemain Persija, Djanur mengaku hal itu berpengaruh meski tidak signifikan. Ia sendiri menyebut sejak awal Persija telah melakukan provokasi. “Sejak technical meeting mereka udah provokasi kok. Lihat saja tadi, baru awal main aja, wasit salah langsung mau mundur,” ketus mantan pemain Persib 80-an tersebut.
Tidak ada komentar yang didapat dari Persija, diakibatkan situasi yang tidak kondusif, para pemain termasuk pelatih dan ofisial, langsung dilarikan oleh polisi dengan kendaraan taktis. Maka itu, jumpa pers hanya dihadiri oleh pihak Persib. (VIL)
