(jabartoday.com/erwin adriansyah)
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Gempa bumi bermagnetudo 7,3 dan tsunami yang melanda Palu serta Donggala, Sulwaesi Tengah, menimbulkan iba yang sangat mendalam. Bagaimana tidak, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa sekitar 1.400 orang. Ratusan, bahkan mungkin ribuan lainnya mengalami luka-luka serta kehilangan tempat tinggal.
Melihat kondisi itu, banyak kalangan mengulurkan tangannya guna memberi bantuan bagi para korban di Palu dan Donggala. “Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial. Artinya, sesama manusia haruslah saling bantu. Agama pun menyatakan demikian,” tandas Wakil Guberur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, pada Pray for Palu & Donggala di Sam’s Strawberry Corner, Jalan Ir H Djuanda Bandung, Jumat (5/10).
Uu menilai agenda Pray for Palu & Donggala merupakan hal positif. Ajang ini mengandung sisi kemanusiaan yang begitu tinggi. “Saya pribadi sangat mendukung acaea ini. Harapannya, ada komunitas lainnya yang juga melakukan hal sama. Saya berpesan, dana yang terkumpul harus sampai kepada para korban,” seru mantan Bupati Tasikmalaya itu.
Uu berpendapat, pemberian bantuan merupakan bagian interaksi sosial. Menurutnya, berinteraksi dapat memperpanjang umur karena mempererat tali silaturahmi.
Banyak cara sederhana, kata Uu, agar interaksi sosial terus terjalin. Misalnya, sebut dia, berkumpul dan berdiskusi santai seraya minum kopi. “Ngopi bersama pun mengandung sisi positif, yaitu menjalin interaksi dan silaturahmi tanpa memandang kasta, pangkat, atau jabatan,” tutup Uu. (win)
