
JABARTODAY.COM, BANDUNG – – Upaya penguatan inovasi di lingkungan laboratorium kembali terlihat dalam penyelenggaraan Hibah Karya Inovasi Laboran (KILAB) tahun 2025. Tahun ini, tim laboran Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Bandung kembali menghadirkan karya inovatif berupa pengembangan phantom kerangka panggul sebagai media pembelajaran mekanisme persalinan.
Ketua Tim Hibah KILAB 2025, Didah Faridah, S.Keb., Bdn., mengatakan bahwa inovasi ini ditujukan untuk memperkaya metode praktik mahasiswa, khususnya di Program Studi Sarjana Kebidanan. Ia juga mengatakan bahwa model pembelajaran ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktik yang lebih presisi dan realistis.
“Karya inovasi kami tahun ini adalah pengembangan phantom kerangka panggul sebagai media pembelajaran mekanisme persalinan, khususnya untuk prodi Sarjana Kebidanan,” ujarnya, minggu (23/11/2025)
Dalam proses pengembangan, Didah mengungkapkan bahwa tim menghadapi sejumlah tantangan teknis. Bagian tuas pemutar yang menghubungkan mekanisme panggul dengan kepala janin beberapa kali mengalami kendala.
“Namun setelah berkonsultasi dengan beberapa ahli di bidang aluminium, kendala tersebut dapat segera diatasi,” jelasnya.
Menurut Didah, dukungan pimpinan universitas dan fakultas menjadi faktor penting kelancaran proses inovasi ini.
“UNISA Bandung, khususnya pimpinan di dekanat Fakultas Ilmu Kesehatan, memberikan kesempatan, dukungan, dan bimbingan, serta memfasilitasi kami dengan ruangan yang nyaman dan lengkap untuk proses pembuatan karya inovasi,” tambahnya.
Ia berharap inovasi ini dapat memberikan manfaat langsung bagi peningkatan kualitas pembelajaran di laboratorium.
“Kami berharap karya inovasi ini dapat menjadi produk laboratorium yang mendukung pembelajaran skill lab, khususnya bagi mahasiswa Sarjana Kebidanan,” jelasnya.
Ke depan, tim menargetkan inovasi ini tidak hanya berhenti pada tahap prototipe. Didah menegaskan bahwa phantom kerangka panggul memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Prototype ini berpotensi untuk dilakukan hilirisasi, sehingga direkomendasikan untuk diajukan HKI dan hak desain industri di fase berikutnya,” ujarnya.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unisa Bandung Dr. Ami Kamila, S.ST.,M.Kes memberikan apresiasi atas capaian tersebut.
“Kegiatan monev KILAB menunjukkan capaian yang membanggakan dari laboran FIKes. Inovasi yang dihasilkan tidak hanya dinilai sangat baik, tetapi juga memiliki potensi untuk dikembangkan lebih jauh, memiliki peluang HKI, hak desain industri, hingga paten”. Jumat (21/11/2025)
Dr. Ami juga berharap keberhasilan ini menjadi motivasi bagi seluruh tendik dan laboran, baik di lingkungan FIKes maupun universitas, untuk terus berkreasi dan menghadirkan inovasi yang bermanfaat.
“Fakultas berkomitmen mendukung proses pengembangan dan hilirisasi inovasi agar memberikan dampak lebih luas bagi sivitas akademika dan masyarakat,” Pungkasnya.
Hibah KILAB sendiri diselenggarakan oleh Direktorat Sumber Daya, Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, dan menjadi ajang bagi para laboran untuk menghasilkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan pendidikan.[ ]