Mahasiswa Unisa Bandung Raih Best Leader Rank 1 di Ajang Internasional

Mahasiswa Juara
Ikmal Maulana mahasiswa Unisa Bandung peraih Best Leader ( foto: dok.unisa bandung)

JABARTODAY.COM, BANDUNG – – Tantangan memimpin tim lintas negara dengan perbedaan budaya, ritme kerja, hingga sudut pandang global justru menjadi ruang belajar paling bermakna bagi Ikmal Maulana, mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Bandung.

 

Pengalaman itulah yang mengasah karakter kepemimpinannya hingga mengantarkannya meraih predikat Best Leader Rank 1 pada Ahmad Dahlan International Youth Camp (ADIYC) 2025.

 

Ikmal menjelaskan bahwa dinamika forum internasional seperti ADIYC mengharuskannya menjaga arah strategi kelompok sekaligus mengakomodasi beragam perspektif.

 

“Tantangan terbesar saya adalah bagaimana tetap tegas, tetapi tetap mendengarkan seluruh suara tim. Di forum global, diskusi bergerak cepat dan argumen datang dari berbagai latar. Di situ ketegasan dan empati benar-benar diuji,” ungkapnya, Jumat,(21/11/2025).

 

Menurutnya, pemimpin muda harus memiliki ketegasan yang humanis keberanian mengambil keputusan jelas tanpa menghilangkan nilai kolaboratif.

 

“Di ADIYC, setiap keputusan harus berbasis data dan kesepakatan tim. Kepemimpinan bukan tentang siapa yang paling vokal, tetapi siapa yang mampu menyediakan ruang aman untuk berpikir kritis dan bergerak bersama,” lanjut Ikmal.

 

Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah sesi leader’s negotiation forum, ketika seluruh delegasi diuji dalam kemampuan diplomasi, kematangan emosi, dan arahan dialog.

 

“Ketika gagasan saya mendapat respons positif dari panel dan delegasi lain, rasanya seperti validasi bahwa perjalanan belajar saya selama ini tidak sia-sia,” ujarnya.

 

Selama ADIYC, Ikmal mengikuti rangkaian kegiatan intensif mulai dari leadership workshop, simulasi diplomasi, hingga project-based challenge. Konsistensinya memimpin diskusi dan menghadirkan solusi yang realistis membuatnya terpilih sebagai peserta dengan performa kepemimpinan terbaik.

 

Ikmal memaknai capaian ini sebagai hasil dari proses panjang pembinaan diri di UNISA Bandung.

 

“Organisasi, kelas, forum diskusi semuanya membentuk karakter kepemimpinan saya. Ini bukti bahwa setiap ruang belajar di kampus punya kontribusi nyata ketika kita bersaing di level internasional,” tuturnya.

 

Ia juga menilai bahwa ekosistem UNISA Bandung memiliki peran besar dalam mencetak pemimpin muda yang berdaya saing global.

 

“Mahasiswa UNISA Bandung bukan hanya mampu mengikuti standar internasional, tetapi juga menonjol di dalamnya,” kata Ikmal.

 

Menutup perbincangan, Ia berpesan kepada mahasiswa lain agar berani mengambil peluang.

 

“Jangan menunggu merasa siap. Kesempatan tidak menuntut kita sempurna, tetapi berani. Ikuti kegiatan yang menantang kapasitas diri, perbanyak baca dan diskusi, dan hadir di ruang-ruang perubahan. Dunia tidak menunggu kita kitalah yang harus maju menyambutnya,” pungkasnya. [ ]

Related posts