Ketum Kadin Harus Mampu Respon Perubahan Peradaban

Ketua Kadin Jabar Tatan Pria Sudjana, usai acara halal bihalal dan pemberian santunan di Menara Kadin Jabar, Sabtu (22/5/2021). (jabartoday/avila dwiputra)

JABARTODAY.COM – BANDUNG Kamar Dagang dan Industri Indonesia akan menggelar musyawarah nasional pada Juni 2021. Salah satu agenda munas adalah memilih ketua umum untuk periode 2021-2026.

Saat ini, terdapat dua sosok yang bersaing menjadi kandidat calon ketua umum Kadin. Keduanya ialah Direktur Utama PT Indika Energy Tbk Arsjad Rasjiddan Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya N Bakrie.

Sebagai salah satu pemegang hak suara, Kadin Jawa Barat berhak untuk memilih sosok yang bakal memimpin organisasi tersebut selama lima tahun kedepan. Saat ini, Kadin Jabar tengah mengkaji sosok yang layak untuk menjadi ketua umum menggantikan Rosan Perkasa Roeslani, yang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

“Saat ini kita masih mengkaji masing-masing kandidat, supaya kita tidak salah. Karena ini momen kebangkitan ekonomi Jawa Barat dan Indonesia. Kalau momen ini tidak kita rebut dengan repositioning engineering, restructuring, termasuk struktur organisasi diatasnya, sulit untuk bangkit kedepannya, karena bagaimanapun pembinaan struktur kekadinan tetap harus berjalan,” ujar Ketua Kadin Jabar Tatan Pria Sudjana, di Menara Kadin Jabar, Kota Bandung, Sabtu (22/5/2021).

Tatan menilai, kedua kandidat yang saat ini namanya beredar di masyarakat merupakan kader terbaik Kadin dan Indonesia. Meski begitu, dia menekankan, tetap harus ada sosok terbaik yang mampu memimpin kebangkitan ekonomi nasional di masa depan. Pasalnya, dirinya menilai, pandemi Covid-19 mengubah hampir seluruh sektor kehidupan, terutamanya ekonomi.

Berita Terkait

“Karena era kedepan semuanya berubah. Dengan covid ini bumi dikalibrasi ulang, sehingga tatanan ekonomi berubah total. Kalau tidak bisa mentransformasikan ekonomi kita yang berdasar bahan baku dan manufaktur, yang membangun kedaulatan produk daerah maupun nasional dan akan menjadi subtitusi produk impor, akan berat,” bebernya.

Terlebih, diutarakan Tatan, Jabar cukup berhasil memulihkan perekonomian mereka yang sempat diterpa pandemi virus corona. Ekonomi Jabar yang sempat tembus di angka -2,39 persen berangsur-angsur membaik hingga berada di angka 0,83 persen. Kondisi ini menjadi momen bagi Kadin, mengingat Jabar merupakan parameter ekonomi Tanah Air, dengan jumlah penduduk 50 juta jiwa dan 60 persen industri berada di wilayah ini.

“Tentunya sosok yang terbaik harus memimpin dan hadir dengan performansi dirinya, bukan oligarki atau besar karena dia punya pengalaman organisasi yang panjang. Pengalaman panjang tidak menjamin, karena pemenang ekonomi masa depan adalah yang cepat merespon perubahan peradaban kedepan,” tegasnya.

Untuk sosok ketua umum Kadin mendatang, pihaknya melihat dari performa bersangkutan, yang terdiri dari ability, effort, dan believe. Untuk Anindya, dia menilai, pengalaman panjang di Kadin menjadi salah satu kelebihannya. Sedangkan Arsjad mempunyai nilai lebih di sisi ability, soft skill, and knowledge.

“Tapi apakah pengalaman akan menjadi jaminan membawa perdagangan dan industri kedepan? Belum tentu. Karena ada perubahan yang sangat fundamental. Dan sosok itu harus mampu mentransformasikan dan kecepatan yang basisnya adalah teknologi, harus transformasi semuanya, karena dunia sepakat, industri revolusinya 4.0. Sosok mana yang tepat ialah yang membangun dari nol, dengan parameter yang memang mencerminkan performansi diri, bukan dari oligarki,” cetus Tatan.

Walaupun begitu, dia menegaskan, pihaknya masih memertimbangkan dan mengkaji lebih dalam terkait sosok calon ketua umum yang bakal dipilih dalam munas mendatang. Pihaknya menginginkan figur ketua umum selanjutnya dapat membawa Kadin kedepannya semakin lebih baik.

“Yang dibutuhkan adalah pemimpin yang bisa mengakomodir aspirasi daerah dan memiliki integritas, soft skill, knowledge. Bukan karena hal non teknis, seperti politik, pertemanan atau oligarki, tapi yang mampu menghantarkan pelaku usaha membangun kemandirian, kedaulatan dan eksistensi daerahnya. Pilihan ada tapi sedang dipertimbangkan, dan pada saatnya akan kami sampaikan,” pungkasnya. (*)

Related posts