Pada momen-momen tertentu, kerap terjadi kenaikan permintaan dan harga jual. Satu diantaranya, pada momen menjelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Pada momen tersebut, harga jual sejumlah komoditi pada pasar ritel mengalami kenaikan.
“Memang benar. Ada beberapa komoditi yang pada hampir setiap momen menjelang Ramadan, harga jualnya naik,” tukas Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Jawa Barat, Henri Hendarta, di Bandung, Rabu (4/6/2014).
Menurutnya, komoditi-komoditi yang harga jualnya melejit menjelang Ramadan antara lain sayur-sayuran, seperti cabai merah (keriting dan biasa), cabai rawit merah, bawang merah dan putih, tomat, serta kentang. Diutarakan, awal Juni ini, harga jual cabai merah, rata-rata naik Rp 2.000 per kilogram atau menjadi Rp 17.500 per kilogram. Lalu, cabai rawit merah menjadi Rp 25.500 per kilogram atau naik sekitar Rp 4.000 per kilogram.
Selain sayur-sayuran, lanjut Henri, harga jual daging ayam broiler pun mengalami hal yang sama. Bahkan, ungkapnya, harga jual daging ayam broiler naik sejak akhir Mei 2014. Saat ini, kata Henri, harga jual daging ayam broiler sekitar Rp 32.500 per kilogram. Sebelumnya, harga jualnya Rp 26.500 per kilorgram.
Lain halnya dengan daging sapi. Sejauh ini, tambah Henri, harga jual komoditi tersebut masih stabil. Kendati demikian, harga jual komoditi tersebut, imbuhnya, masih melewati angka Rp 100.000 per kilogram. Misalnya, ucap Henri, has dalam, saat ini, harga jualnya Rp 128.500 per kilogram. “Sementara daging rendang, harga jualnya variatif, Rp 96.000-119.000 per kilogram,”sebut Henri.
Lalu, bagaimana dengan harga jual telur? Henri menjelaskan, hingga kini, masih fluktuatif. Saat ini, ucap dia, harganya berada pada level Rp 19.000 per kilogram. Pihaknya, aku Henri, belum dapat memprediksi apakah harga jual komoditi itu naik atau tidak dalam beberapa hari mendatang.
Mengenai komoditi seasoning, seperti biskuit kaleng dan sejenisnya, Henri menyatakan, sejauh ini, harganya belum naik. Sebaliknya, seru dia, tidak tertutup kemungkinan, harga jual komoditi itu berpotensi turun menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Pasalnya, jelas dia, saat itu, terjadi persaingan berbagai produk yang kian ketat. (ADR)