Menjelang bergulirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan tersebut tidak hanya terjadi pada arus produk, tetapi juga tenaga kerja. Agar tenaga kerja di negeri ini tidak tergerus oleh kehadiran para tenaga kerja asing atau ekspatriat, salah satu upayanya, adalah memiliki daya saing tinggi.
“Perusahaan wajib meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Ini bertujuan sebagai sebuah penyikapan makin ketatnya persaingan usaha,” ujar Direktur Human Capital and General Affairs PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero), Priyantono Rudito, pada Seminar dan Eksibisi The1st Indonesia Digital & Social Learning di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, peningkatan kapasitas SDM dapat meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Akan tetapi, ia menilai, bukan perkara mudah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM. Dia berpendapat, upaya tersebut kerap terkendala jarak dan waktu.
Pri, sapaan akrabnya, meneruskan, peningkatan kapasitas dan kualitas SDM tentunya harus berlangsung secara efektif dan efisien. Karenanya, ucap dia, butuh penerapan sistem pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi digital.
Pri memandang bahwa pembelajaran menggunakan sistem digital berkeuntungan sangat tinggi. Keuntungan itu, jelas dia, berkaitan dengan kemudahan akses dan waktu yang lebih fleksibel. Selain itu, lanjutnya, biaya yang lebih murah, dan materi yang terus update.
Pembelajaran via sistem digital ini, tuturnya, penerapannya melalui pemanfaatan media sosial. Umpamanya, ucap dia, facebook, twitter, dan lain-lain. Dia berpandangan, aktivitas melalui jejaring sosial tersebut dapat menjadi positif karena tujuan pemanfaatannya untuk berbagi informasi. (ADR)