Dinsos-Distamkam Akan Berdayakan Para Pemulung

Pemerintah Kota Bandung
Pemerintah Kota Bandung

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Program Pemerintah Kota Bandung untuk memberdayakan para gelandangan dan pengemis terus dilakukan, diantaranya menjadikan mereka penyapu jalan. Hanya saja, dari 30 pengemis yang direkrut di awal, tinggal tersisa 10 orang.

Menurut Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Kelly Solihin, hal tersebut bukan disebabkan oleh terbatasnya pendapatan dari para gelandangan dan pengemis yang beralih menjadi penyapu jalan. “Hal ini disebabkan karena ketidaksiapan mental. Yang asalnya menjadi pengemis, dan diharuskan menjadi disipilin bekerja, jadi mereka kurang bisa menyesuaikan pola kerja,” ujar Kelly, Jumat (25/7/2014).

Dirinya menambahkan, 20 orang yang tidak meneruskan menjadi penyapu jalan tersebut, ada yang beralih profesi menjadi pemulung. Namun Kelly menuturkan, pihaknya akan terus menjalankan program pemberdayaan pengemis tersebut, dengan berkoordinasi dengan PD Kebersihan untuk mewadahi pengemis yang benar-benar mau merubah nasibnya.

“Kita ada program untuk menjadikan pengemis sebagai perawat taman. Program tersebut belum berjalan masih dalam tahap koordinasi dan pendataan, kemungkinan awal 2015 baru berjalan,” paparnya.

Kelly mengaku, untuk jumlah pengemis dan gelandangan yang bisa dipekerjakan sebagai perawat taman masih belum bisa ditentukan. Karena pihaknya dan Dinas Pertamanan dan Pemakaman masih menghitung jumlah taman di Kota Bandung membutuhkan perawat taman.

“Jadi selain membiasakan mereka dengan pola kerja yang baru, kita pun akan berikan dulu pelatihan bagaimana cara-cara merawat taman atau tumbuhan yang benar,” tukasnya.

Kepala Distamkam Kota Bandung Arief Prasetya menyambut baik apa yang dilakukan Dinsos Kota Bandung. Walau sudah ada pembicaraan mengenai hal tersebut dalam rapat beberapa waktu lalu, tapi koordinasi keduanya belum terjadi.

“Barusan saya pantau ada pakaian hijau bersih-bersih bawa alat di median jalan, tentu saya menyambut baik dan terima kasih. Apalagi ‘kan sekarang intensitas pengunjung taman itu cukup tinggi, makanya kita butuh juga SDM (sumber daya manusia),” ucap Arief.

Pihaknya mengaku terbantu dengan adanya bantuan tenaga tersebut. Ia menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Dinsos terkait nasib para pemulung ke depannya.

“Mereka nanti akan kita tempatkan di median jalan dan JHJ (jalur hijau jalan). Ke depan, saya akan tempatkan di Jalan Banda, Jalan Djundjunan, Taman Lalu Lintas. Kalau di taman ‘kan sudah ada Park Ranger,” tutup Arief. (VIL)

Related posts