JABARTODAY.COM, JAKARTA — Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati di Majalengka berpeluang menjadi pusat logistik e-Commerce. Konektivitas bandara ini akan lebih baik jika pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, telah dirampungkan.
Demikian dikemukakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi Press Background Capaian Kinerja Kemenhub 2014-2019 di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).
Menurut Budi Karya, Bandara Kertajati akan menjadi bagian pelengkap Bandara Soekarno-Hatta.
“Kertajati adalah satu bandara yang akan menjadi complementary terhadap Bandara Soekarno-Hatta bahkan kita sekarang merintis Kertajati sebagai pusat e-commerce,” katanya.
Dikemukakan, seiring meningkatnya tren belanja online di masyarakat, kegiatan logistik akan bergeser ke Bandara Kertajati.
“Pusat distribusi di Kertajati, tidak di Soekarno-Hatta. Kita bicara dengan investor, AP II, ini sudah dirintis sebagai pusat logistik,” katanya,
Bandara Kertajati memang masih sepi atau jauh dari target penumpang karena belum tersambungnya tol ke lokasi bandara. Bandara ini menjadi tempat keberangkatan haji dan umroh.
Sebelumnya, Menbub mengatakan, persoalan utama pengoperasian bandara adalah belum tersedianya akses langsung yang menghubungkan antara Kota Bandung dan Kertajati.
“Saat ini akses yang menghubungkan Bandung dengan Kertajati, yaitu Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan), belum selesai,” ujarnya kepada Tempo, Selasa 14 Oktober 2019.
Ia menjelaskan, pekerjaan pembangunan jalan tol tersebut sempat terhambat lantaran salah satu investor asing yang menggarap proyek ini cabut.
Kemenhub telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memastikan proyek pembangunan akses jalan menuju Bandara Kertajati kelar dalam waktu satu tahun.
Ia berharap, dalam satu tahun ke depan, akses Jalan Tol Cisumdawu yang menghubungkan Kertajati dan Bandung telah siap dioperasikan.
Beroperasinya seluruh ruas Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 61 kilometer dapat memangkas waktu tempuh dari Bandung menuju Kertajati yang semula tiga jam melewati jalur nasional menjadi sekitar satu jam via jalan bebas hambatan.
Setelah akses kelar dibangun, Budi Karya memperkirakan pergerakan penumpang di Bandara Kertajati bakal berangsur stabil.
“Sekarang kan kita bangun Pelabuhan Patimban di Subang. Kalau Subang sudah maju, Kertajati dan Cirebon jadi pusat pertumbuhan baru, 10 tahun lagi Bandara Kertajati akan menggantikan (pusat) kargo di Bandara Soekarno-Hatta,” tuturnya.
Bandara Kertajati saat ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II Persero setelah sebelumnya dikelola oleh pemerintah daerah bersama Kementerian Perhubungan. (jt2)