Tol Cisumdawu Akan Jadi Tol Terindah di Indonesia

Tol Cisumdawu

JABARTODAY.COM, JAKARTA — Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Tol Cisumdawu) akan menjadi tol terindah di Indonesia. Pembangunan jalan tol di wilayah Jawa Barat ini ditargetkan selesai dan bisa digunakan masyarakat akhir 2020 atau awal 2021.

Pemerintah Indonesia mengambil alih sebagian pengerjaan proyek tol ini dari kontraktor asal China.

Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, pemerintah bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT) terus menggenjot pengerjaan tiap ruas jalan.

Tol Cisumdawu dibangun secara bersamaan oleh pemerintah dan Badan Usaha. Untuk konstruksi Seksi 1 dan 2 sepanjang 29 Km dibangun oleh Kementerian PUPR dengan menggunakan dana APBN rupiah murni dan pinjaman Pemerintah China.

Berita Terkait

Kemudian Seksi 3-6 sepanjang 32,8 Km dikerjakan oleh BUJT CKJT dengan nilai investasi sebesar Rp 8,41 triliun.

“Sebelumnya untuk porsi kontraktor China sebesar 65% dengan Pemerintah yaitu sebesar 35%. Namun, saat ini pengerjaannya telah menjadi 45% oleh kontraktor asal China dan 55% oleh Kementerian PUPR,” ujar Danang melalui keterangan tertulis, Minggu (19/1/2020).

Tol Cisumdawu berada di cekungan yang dikelilingi tiga gunung vulkanik, yakni Gunung Tampomas, Manglayang, dan Patuha.  Konstruksi Tol Cisumdawu diperkirakan akan menjadi tol terindah di Indonesia.

Jalan tol ini akan mempercepat akses ke Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati) dan Pelabuhan Patimban.

Danang mengemukakan, jalan tol sepanjang 60,84 km tersebut konstruksinya melintasi perbukitan. Proyek ini juga merupakan tol pertama dengan dua terowongan yang dibuat menembus bukit sepanjang 472 meter.

Tol Cisumdawu akan mempersingkat waktu tempuh Bandung-Bandara Kertajati menjadi 45 menit hingga maksimal satu jam. Sebelumnya, perlu waktu sekitar 3,5 jam untuk menghubungkan kedua kota tersebut.

Bandara Kertajati menjadi hub untuk penerbangan haji, umrah, dan pusat penerbangan domestik untuk rute ke luar Pulau Jawa. Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung akan melayani pesawat baling-baling karena landasannya pendek, cekung, dan berada di kawasan padat penduduk.*

 

Related posts