Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, bisnis asuransi pun turut berkembang. Pertumbuhan asuransi juga terjadi di Indonesia. “Hampir setiap tahun, terjadi pertumbuhan asuransi,” ujar David John Beynon, Presiden Direktur PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia , pada sela-sela Pembukaan Kantor Pemasaran TMLI Cabang Bandung, Senin (19/5/2014).
Terjadinya pertumbuhan di Indonesia itu, sambung alumnus Warwick University, Coventry Inggris, tersebut, terlihat pada meningkatnya performa bisnis asuransi. Pada tahun lalu, sebut dia, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, total premi asuransi di negara ini mencapai Rp 125,8 triliun. “Nilai assetnya Rp 289,7 triliun, investasinya sejumlah Rp 71,3 triliun. Penyaluran klaim pun cukup tinggi, sebesar Rp 71,6 triliun. Selain itu, jumlah nasabahnya pun besar, yaitu 88,13 juta orang,” paparnya.
Melihat kondisi itu, Beynon mencetuskan, pihaknya siap menggarap pasar asuransi di Indonesia secara lebih serius. Hal itu, ucapnya, dia tunjukkan melalui penambahan jumlah jaringan di tanah air. “Tahun ini, kami bersiap menambah jumlah jaringan kantor pemasaran sebanyak 30 unit. Itu tersebar di beberapa titik, termasuk Jabar. Dalam waktu dekat, setelah Bandung, kami segera membuka kantor di Tasikmalaya,” sahut dia.
Di Indonesia, termasuk Jabar, untuk mengembangkan bisnisnya, pihaknya menyasar segmen menengah-atas, yang berpenghasilan Rp 3 juta lebih setiap bulannya, dan kalangan menengah, yang berpendapatan Rp 1-3 juta per bulan. “Untuk kelas menengah-atas, di Indonesia terdapat sekitar 60-70 juta orang. Sedangkan kalangan menengah, jumlahnya lebih banyak, yaitu sekitar 120 juta orang. Ini adalah pasar yang potensial,” tutup Beynon. (ADR)