JabarToday.com, Bandung — Bandung merupakan kota paling macet di Indonesia berdasarkan survei Bank Pembangunan Asia (ADB).
Dalam rilis terbarunya, ADB menempatkan Kota Bandung di urutan ke-14 sebagai kota termacet di Asia. Hal itu membuat Kota Bandung menjadi kota termacet pertama di Indonesia, diikuti Jakarta dan Surabaya.
Kota Bandung berada di posisi ke-14 dari 24 kota sampel dengan populasi lebih dari 5 juta penduduk. Kemacetan di Bandung lebih parah dibandingkan Jakarta yang berada di posisi ke-17 dan Surabaya ke-20.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengakui pihaknya belum mampu mengatasi masalah kemacetan secara maksimal.
Menurutnya, Kota Bandung saat ini menjadi daerah tujuan bagi para pelaku ekonomi dari luar daerah.
Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah warga Kota Bandung saat ini tercatat ada 2,5 juta jiwa. Namun, jumlah itu bertambah saat siang hari menjadi 3,7 juta jiwa karena banyaknya penduduk dari luar daerah yang melakukan aktivitas di Kota Bandung.
“Ada 1,2 juta juta penduduk luar Kota Bandung beraktivitas di Kota Bandung sehingga kemacetan terjadi,” kata Yana, Senin (7/10/2019).
Penyebab kemacetan juga dikemukakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, EM Ricky Gustiadi.
Ia mengungkapkan, salah satu penyebab Kota Bandung mendapat label kota termacet di Indonesia karena masih banyak warga yang memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang menggunakan transportasi umum.
“Jumlah pertumbuhan kendaraan (pribadi) cukup tinggi dibanding jumlah pertumbuhan pembangunan infrastruktur jalan. Artinya, (jalan raya) masih didominasi pengguna kendaraan pribadi,” kata Ricky.
Dikemukakan, saat ini warga yang menggunakan kendaraan pribadi mencapai 80%, sedangkan warga yang menggunakan transportasi umum hanya 20%. Dengan demikian, wajar jika kemacetan kerap terjadi. (ant).*