JABARTODAY.COM – BANDUNG
Festival Mudik Dunia berbasis tradisi, “Bambu Nusantara 5″ kembali akan digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), pada 1 dan 2 Oktober 2011 mendatang.
“Bambu Nusantaraini akan menjadi wadah bagi para musisi musik etnik, khususnya yang menggunakan instrumen bambu. Selain itu, Bambu Nusantara diharapkan menjadi ajang unjuk kriya dan kesenian para mahasiswa yang mulai mengembangkan musik etnik,” ujar Direktur Program Republic of Entertainment, Iman Noerhadi, pada jumpa pers di Gedung Indonesia Menggugat, Senin (26/9) siang.
Menurut Iman, “Bambu Nusantara” menggabungkan antara musik tradisional yang berbahan bambu dengan alat musik modern agar meningkatkan nilai jual bagi masyarakat dan musisi itu sendiri. “Diperkirakan peserta tahun ini akan meningkat hingga 60% dari tahun lalu. Ini merupakan hasil dari Bambu Nusantara sebelumnya yang berperan sebagai bibit untuk menumbuhkan ketertarikan masyarakat terhadap World Music Festival,” ungkap Iman.
Iman menambahkan bahwa dengan konsep kontemporer, diharapkan generasi muda akan tertarik dan menciptakan regenerasi. Ini ditunjukkan dengan pengisi acara yang mayoritas diisi oleh musisi muda.
Dengan menggunakan tiga panggung sebagai pusat perhatian, Republic of Entertainment di bawah naungan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan menghadirkan puluhan musisi dari dalam dan luar negeri. Musisi lokal yang ikut berpartisipasi, di antaranya adalah Ozenk Percussion yang akan berkolaborasi dengan Dwiki Dharmawan, Samba Sunda, Balawan, dan masih banyak musisi lainnya. Selain itu, beberapa negara juga meramaikan festival musik bambu ini , yaitu Australia, Jepang, Inggris, Finlandia, dan Chili.
Tidak hanya musik, Bambu Nusantara kali ini juga menampilkan seminar, pameran dan workshop mengenai pemasaran musik etnik dan bambu di mancanegara. Di samping itu, akan ada bengkel kostum dari STSI Bandung yang menciptakan baju dari bambu. (Arief Sujatmoko)