Waspada, Pembantu Bisa Kuras Perhiasan Anda!

jarrakonline

JABARTODAY.COM – BANDUNG Bagi anda yang ingin menggunakan jasa pembantu untuk meringankan tugas rumah tangga, kini harus lebih selektif dalam memilih. Sosok yang harusnya menguntungkan anda, dapat berbalik menjadi merugikan. Dikarenakan, para pembantu rumah tangga dapat menjadi pelaku tindak kriminal.

Saat ini muncul modus kejahatan baru, yaitu pembantu bukan menjadi objek, namun subjek kejahatan. Sang pembantu akan menolong rekannya dalam membobol isi rumah majikannya dengan memberitahu apa saja yang harus diambil di dalamnya, serta letak-letak barang berharga, terutama perhiasan.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Polsek Regol Komisaris Anwar Haidar, yang didampingi Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Regol, Ajun Komisaris Sunarya Ishak. Menurut Anwar, modus itu seringkali terjadi di Kota Bandung. Pihaknya pun sudah beberapa kali mengungkap kasus perampokan rumah yang merugikan ratusan juta rupiah. Kasus terakhir sebuah rumah mewah kebobolan, dengan kerugian mencapai Rp 600 juta. “Lancarnya aksi perampokan itu gara-gara pembantu. Barang-barang berharga semuanya habis, mulai dari uang tunai, emas dan lainnya,” jelasnya, saat ditemui di Mapolsek Regol, Minggu (16/12).

Anwar membeberkan modus para pelaku tersebut. Pertama, pembantu itu mencari celah hingga si pemilik rumah tidak ada di tempat kediamannya. Si pembantu lalu berpura-pura pergi ke warung, kemudian komplotannya datang untuk menguras isi rumah. “Kalau ada pagarnya, cuma digembok sekali. Terus pintu rumah tidak ditutup dengan rapat. Jadi, tinggal congkel dikit, pintu langsung kebuka,” jelasnya.

Hanya dalam 5 menit, para pelaku dapat menguras isi rumah, karena telah mengetahui apa saja yang harus diambil dan letaknya, khususnya perhiasan.

Maka itu, dirinya mengimbau, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kompleks perumahan elite, untuk lebih berhati-hati dalam memilih pembantu. Ia meminta untuk mengecek secara lengkap identitas calon pembantu tersebut, karena ada satu kasus dimana terjadi pencurian, dan ketika dilacak alamatnya palsu.

“Modus seperti ini sedang melambung tinggi di Bandung. Maka itu, masyarakat harus hati-hati dan lebih selektif memilih pembantu,” tutupnya. (AVILA DWIPUTRA)

Related posts