JABARTODAY.COM – BANDUNG
Ujian Nasional tingkat SD memiliki penilaian dengan bobot 60 persen, sedangkan 40 persen berdasarkan hasil pengajaran para guru di sekolah siswa bersangkutan.
“Kelulusan rambu-rambunya sama, tidak hanya ujian sekolah saja, yang 3 hari ini bobotnya 60 persen. Bobot 40 persen itu dari pengajaran kelas 4,5,6. Kita hargai nilai usaha siswa,” ujar Kepala Bidang PTK-SD Dinas Pendidikan Kota Bandung Ende Mutaqin, Senin (19/5/2014).
Ende menjelaskan, standar kelulusan tiap sekolah berbeda. Maka itu, hasil penilaian diserahkan kepada sekolah masing-masing peserta ujian. “Kita sudah optimal pada proses pembelajaran. Memang jadi harapan semua, tapi kan bukan hanya nilai akademis, yang diutamakan nilai kejujuran,” paparnya.
Kepala Sekolah SD Banjarsari Bandung Yusuf Wahyudin menambahkan, pihaknya fokus pada mata pelajaran yang diujikan, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Namun begitu, tidak melupakan mata pelajaran lainnya. “Ada penambahan waktu pembelajaran, ada pemantapan juga,” sahut Yusuf.
Untuk lulus, dituturkan Yusuf, harus percaya kemampuan sendiri. Tidak perlu lihat kanan-kiri alias mencontek ke peserta ujian lain. Pihaknya, Yusuf menandaskan, memasang target kelulusan 100 persen.
UN yang diselenggarakan di SD Banjarsari diikuti 279 peserta dengan menggunakan 15 ruang kelas dan mengerahkan 30 orang pengawas. Meski tidak ada hambatan dalam pelaksanaan ujian di sekolah yang terletak di Jalan Merdeka tersebut, namun salah seorang siswa jatuh sakit. M. Fathan Hidayat, sang siswa yang mengerjakan soal di Ruang 11 diduga mengalami sakit jantung, hanya saja dirinya tetap melanjutkan ujian. (VIL)