Usianya Setengah Abad, Perangkat Kereta Ini Perlu Pergantian

VP PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung, Saridal.
(jabartoday.com/erwin adriansyah)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Dalam dunia transportasi, long life sebuah fasilitas, peralatan, dan sarana merupakan hal penting. Pasalnya, hal itu berkaitan dengan keselamatan. Ternyata, sejauh ini, banyak fasilitas, sarana, dan prasarana, termasuk peralatan perkeretaapian di tanah air, yang usia pemakaiannya sudah uzur dan memang perlu pergantian. Satu di antaranya, wesel, yakni peralatan pemindah jalur rel.

“Di emplacement Bandung, ada 91 wesel. Sebanyak 16 di antaranya adalah wesel Inggris, yang usianya mencapai 50 tahun sehingga perlu ada pergantian. Ini demi keamanan perjalanan,” tandas Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, Saridal, saat memantau normalisasi 3 titik Wesel Inggris di kawasan Stasiun Bandung, Rabu (7/2).

Namun, kata Saridal, melakukan pergantian wesel, utamanya Wesel Inggris, butuh biaya besar. Menurutnya, biaya Wesel Inggris sangat mahal. Angkanya, ungkap dia, sekitar Rp 700 juta per Wesel Inggris. Artinya, terang dia, untuk mengganti dan memasang 16 Wesel Inggris, butuh dana sekitar Rp 15 miliar. Nominal itu, lanjutnya, belum termasuk pergantian dan pemasangan wesel biasa lainnya.

Selain butuh dana raksasa, Saridal menambahkan, pergantian itu butuh waktu karena harus melalui berbagai proses, di antaranya pengadaan dan tender. Melihat tingginya biaya dan waktu prosesnya, tuturnya, demi menjaga keamanan, untuk sementara, pihaknya melakukan upaya normalisasi. Salah satunya, ucap dia, melalui pengelasan. “Melalui pengelasan, long life pemakaian tidak lama. Paling tidak, tahan sekitar 1-2 tahun. Jadi, pergantian adalah hal yang perlu. Ini berkaitan dengan keselamatan. Tidak perlu sekalugus, secara bertahap saja pergantiannya,” tegasnya.

Saridal pun menilai perhatian pemerintah terhadap jalur di wilayah kerjanya, utamanya, yang melintasi wilayah selatan, tergolong minim. Dia berpendapat, idealnya, jalur rel di wilayah itu pun perlu pergantian. Pasalnya, ungkap dia, kondisi rel di wilayah itu, tidak sedikit yang sudah masuk katagori kurang layak. Ada beberapa rel, katamya, yang retak. Dia mengulangi bahwa jika melihat kebutuhan biaya yang besar untuk pergantian, pihaknya melakukan upaya lain, yaitu pengelasan. “Tapi ya itu, daya tahan las tidak lama,” ulangnya.

Pihaknya berharap, imbuh Saridal, pemerintah segera melakukan langkah-langkah kongkret menyikapi kondisi prasarana perkeretaapian, utamanya, di wilayah kerja Daop 2 Bandung. “Sekali lagi, ini demi kesealamatan dan keamanan perjalanan,” pungkasnya. (win)

 

Related posts