Unjani Yakin Lulusannya Dapat Bersaing di Masa Pandemi

JABARTODAY.COM – CIMAHI Universitas Jenderal Achmad Yani kembali menggelar wisuda secara daring pada Kamis (2/12/2021). Sebanyak 2.027 mahasiswa yang mengikuti acara wisuda tersebut.

Ketua Pengurus Yayasan Kartika Eka Paksi Letjen TNI Tatang Sulaiman, S.Sos., M.Si. mengatakan, terdapat dua wisudawan yang meraih nilai sempurna pada acara wisuda kali ini. Dengan raihan tersebut, dua wisudawan terbaik itu diberikan penghargaan.

“Yang diwisuda ada 2.027, jadi cukup banyak, yang paling membanggakan ada dua mahasiswa yang mencapai nilai tertinggi dengan IPK 4.0 makanya tadi beri penghargaan,” ujarnya.

Tatang mengungkapkan, mahasiswa yang lulus di masa pandemi Covid-19 menghadapi tantangan yang cukup berat. Pasalnya, ruang-ruang pekerjaan semakin menyempit di masa sekarang ini. Sehingga, Tatang meminta kepada setiap lulusan untuk dapat berjuang lebih keras untuk menghadapi situasi tersebut.

“Mahasiswa ini lulus di masa yang susah karena Pandemi, mereka ada yang melanjutkan pendidikan dan ada juga yang cari pekerjaan, kalau modal dasar bagus, ilmunya bagus, motivasinya tinggi saya pikir peluang itu selalu ada, tergantung kita menyikapinya, kalau kita terbawa situasi begini ya kita akan menyelam, kalau kita muncul dengan keterampilan yang bagus peluang itu tetap bagus, peluang tetap ada, terus aja bersemangat menggapai cita-cita, satu tahap telah dilalui,” tegasnya.

Berita Terkait

Tatang menuturkan, YKEP terus mendorong Unjani untuk terus berkembang dan semakin meningkatkan kualitas. Pihaknya terus mendorong Unjani untuk terus melakukan inovasi-inovasi pendidikan untuk memastikan setiap mahasiswa maupun SDM Unjani memiliki kualitas terbaik.

“Bersama rektor kita bertekad untuk menjadi lebih baik, orang tua mengumpulkan uang untuk menguliahkan anaknya, alokasi kita 70 persen untuk mendukung mereka menjadi pintar, artinya untuk operasional pendidikan menjadi pintar terampil punya akhlak yang bagus, 30 persennya untuk membangun fasilitas,” tuturnya

Selain SDM, tambah Tatang, pihaknya saat ini tengah membangun ruang-ruang baru untuk menunjang perkuliahan. Saat ini, gedung-gedung baru tengah dibangun untuk memberikan kenyamanan bagi mahasiswa.

“Kita lihat sarana prasarana memang belum selesai tapi progresnya sangat bagus, bulan ini sudah 40 persen tahap pertama, mudah-mudah tahun 2022 selesai, dari rencana empat tahun mudah-mudahan bisa selesai 3,5 tahun,” kata Tatang.

Bahkan untuk semakin memantapkan kualitas, Unjani mulai melakukan penggabungan terhadap kampus-kampus yang terpisah. Sehingga saat ini Unjani memiliki 10 fakultas dengan 41 program studi.

“Rektor membuka prodi prodi baru, fakultas baru, S3 baru, peningkatan kualitas akreditasi ada empat yang sudah unggul, disamping sarana prasarana kita buat, ke depan kita mau unggul sebanding dengan universitas yang besar. Hari ini ada penyatuan sekolah tinggi ilmu kesehatan menjadi fakultas teknologi ilmu kesehatan, jadi untuk jadi gede tidak bisa terkotak-kotak, harus kita satukan,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D. mengemukakan, bahwa pihak kampus terus berupaya untuk memberikan pendidikan terbaik kepada setiap mahasiswanya. Hal itu dilakukan demi meningkatkan kualitas maupun daya serap lulusan di lapangan pekerjaan.

Apalagi, Unjani yang merupakan milik TNI AD harus dapat menurunkan nilai-nilai disiplin, loyalitas, dan etika bagi setiap lulusannya.

“Saya tanamkan adalah kita harus beda dengan lulusan dari universitas lain, ini kan milik TNI AD, maka mahasiswa harus punya disiplin yang tinggi, loyalitas, dan sopan santun, karena dari situlah mahasiswa insyaallah dapat lebih mudah dapat pekerjaan, karena kalau belajar ilmu hukum teknik atau yang lainnya bisa dimana saja,” katanya.

Hikmahanto mengungkapkan, selain memberikan pendidikan akademis terbaik, pihaknya juga menekankan sikap-sikap ala militer. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa lulusan Unjani tidak hanya punya kualitas akademik tetapi juga memiliki spirit, tingkat kedisiplinan yang tinggi, dan etika yang baik.

“Untuk penerimaan mahasiswa baru di Januari kita akan kirim mahasiswa baru ini dua tiga hari di pusat pendidikan Armed dan ini juga arahan dari yayasan sehingga benar-benar kita punya pembeda, sehingga pemberi kerja bisa tahu lulusan sini ada bedanya,” ungkapnya.

Hikmahanto menegaskan, penerapan pendidikan ala militer tidak menyurutkan minat calon mahasiswa untuk mendaftar ke Unjani. Malahan, adanya pendidikan ala militer membuat minat calon mahasiswa semakin tinggi.

Sejauh ini, tutur Hikmahanto, setidaknya ada empat jurusan yang paling diminati oleh calon mahasiswa Unjani meliputi Kedokteran, Apoteker, Hubungan Internasional dan Ekonomi.

“Justru tidak, saya lihat fenomena saat ini mahasiswa ingin seperti prajurit TNI. Saya katakan bahwa kita sipil tapi punya loyalitas disiplin dan juga sopan santun yang tinggi, karena itu yang terasa hilang di republik ini dari generasi muda, itu yang ingin kita kembalikan,” tandasnya. (*)

Related posts