UMKM Minim Pemahaman Konsep Branding

(FOTO: ISTIMEWA)
(FOTO: ISTIMEWA)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Salah satu unsur penting dalam menjalankan roda usaha, baik skala mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yaitu melakukan branding atau promosi produk. Akan tetapi, ternyata, sejauh ini, masih banyak pelaku UMKM yang minim pemahaman konsep branding. “Padahal, branding dapat menjadi sebuah jurus ampuh untuk mendongkrak kinerja bisnis,” ujar Pakar Branding, Dodo Rahadian, pada Diskusi Small Medium Entreprises (SMEs) Talk, belum lama ini.
 
Biasanya, lanjut Dodo, para pelaku UMKM beranggapan bahwa branding merupakan sebuah hal yang mahal. Anggapan tersebut, lanjut dia, membuat tidak sedikit para pelaku UMKM yang enggan melakukan branding. Para pelaku itu, masih kata Dodo, jarang yang berpikiran bahwa jika perbandingannya dengan keuntungan dan benefit pada masa mendatang, biaya branding menjadi relatif tidak mahal.
 
Umumnya, tutur Dodo, para pelaku UMKM masih terkonsentrasi pada produksi. Artinya, para pelaku itu memproduksi sesuatu yang dapat mereka jual dan meraih keuntungan. Sebaiknya, sambungnya, para pelaku UMKM harus memikirkan hal yang lebih jauh. Misalnya, bagaimana caranya meningkatkan daya saing. “Itu terangkum dalam branding,” sahut Dodo.
 
Dodo mengakui bahwa branding adalah langkah yang tidak murah. Meski begitu, ujarnya, jika kekuatan finansial untuk branding kurang mendukung, para pelaku UMKM dapat melakukannya secara ‘keroyokan’ alias bersama-sama melakukan penjualan menggunakan satu merek.
 
Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat Bidang UMKM dan Kemitraan Iwan Gunawan mengemukakan, ada beberapa hal yang menjadi tujuan SMEs Talk. Yaitu, menjadi sarana menambah informasi bagi akses sumber daya, seperti bahan baku, finansial, market, dan lainnya. Lalu, sambungnya, menginspirasi dan memotivasi para pelaku UMKM melalui success story. Berikutnya Iwan menandaskan, mendorong konektivitas antar pelaku UMKM dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bisnisnya. (ADR)

Related posts