
JABARTODAY.COM – BANDUNG
Rupanya tak hanya rumah makan siap saji yang menyediakan layanan drive thru. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VI Jabar-Banten pun menyediakan layanan serupa untuk melayani penukaran uang pecahan menjelang Idul Fitri 1433 H. So, menukar uang pecahan kecil pun tak perlu repot-repot antre di teller bank, cukup dari balik kemudi.
Sejak hari pertama peluncuran drive thru satu-satunya di Indonesia ini, sejumlah pengendara tampak menikmati layanan yang buka mulai pukul 09.00 sampai 15.00 tersebut. Sejumlah mobil tampak memasuki halaman kantor BI Bandung dari Jalan Wastukencana yang kemudian tembus ke Jalan Braga. Outlet drive thru terletak di pojok halaman, sayap kiri gedung yang dibangun 1813 tersebut.
“Drive thru melayani aneka pecahan, kecil maupun besar. Agar lebih merata dalam memberikan pelayanan penukaran uang, kami juga memberikan tanda khusus kepada penukar uang. Jadi, orang yang sama tidak bisa bolak-balik,” terang Kepala Perwakilan BI Wilayah VI Jabar-Banten Lucky Fathul Aziz Hadibrata saat meluncurkan layanan drive thru, Senin (23/7) siang.
Lucky menjelaskan, terobosan BI untuk menyediakan layanan drive thru ini bertujuan memberikan pelayanan yang nyaman dan cepat bagi masyarakat dalam penukaran uang. Terobosan ini melangkapi pelayanan penukaran uang pecahan kecil yang diberikan BI. Dua pelayanan sebelumnya berupa teller BI dan penyediaan kas keliling.
Kas keliling, terang Lucky, dilakukan di beberapa kota di Jawa Barat, seperti Sumedang (23-24 Juli), Cianjur (25-26 Juli), Sukabumi (1-2 Agustus), Subang (6-7 Agustus), Garut (8-9 Agustus), dan Purwakarta (14-15 Agustus). Penukaran melalui teller bank bisa dilakukan setiap hari kerja pada pukul 09.00-15.00, lebih panjang dari sebelumnya yang hanya melayani penukaran pada pukul 09.00-12.00.
Selama Ramadan, BI Wilayah VI menyediakan uang tunai sebesar Rp 12,8 triliun, meningkat 47 persen dari stok penukaran 2011 lalu. Sementara melalui kas keliling, BI memproyeksikan penukaran uang sebanyak Rp31,8 miliar atau meningkat sekitar 36,6 persen dibanding 2011 sebesar Rp23,3 miliar.(NJP)