JABARTODAY.COM – BANDUNG
Potensi tsunami yang mengancam pantai selatan Jawa Barat begitu besar. Sepanjang pantai yang memanjang mulai dari Kab. Sukabumi, Kab. Tasikmalaya, hingga Kab. Ciamis ancaman tsunami mencapai angka 8,2 skala richter. Ancaman itu tidak bisa diprediksi jauh-jauh hari dan bisa saja terjadi setiap saat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr. Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, di tengah ancaman tsunami yang begitu dahsyat, kesiapan daerah dalam menanggulangi bencana sangat minim. Di daerah-daerah yang diprediksi berpotensi terjadi tsunami belum dipasang sirine tsunami.
“Sirine tsunami merupakan fasilitas standar untuk mendeteksi tsunami. Keberadaan alat itu menjadi panduan bagi warga yang tinggal di tepi pantai bahwa tsunami akanmenimpa kawasan yang mereka tinggali,” kata Sutopo, kepada wartawan, di sela-sela workshop “Peran Media dalam Penyebaran Informasi Kebencanaan Geologi”, di Bandung Giri Gahana Golf & Resort, Jatinangor, Senin (24/9).
Menurut Sutopo, ketidaksiapan daerah terhadap ancaman tsunami juga terlihat dari tidak adanya shelter sementara untuk penampungan pengungsi korban tsunami.
“Dari pengalaman tsunami yang terjadi di Aceh misalnya, keberadaan shelter untuk menampung pengungsi sangat fital. Di tengah ketakutan yang menimpa warga, shelter menjadi tempat untuk lebih menjamin rasa aman korban tsunami,” tandas Sutopo. (DEDE SUHERLAN)