JABARTODAY.COM – CIMAHI
Persib Bandung kemungkinan masih akan mempergunakan formasi klasik 4-4-2 pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Formasi ini dipilih karena sesuai dengan skema permainan tim maupun ketersediaan stok pemain.
“Musim ini kita akan tetap memakai empat pemain bertahan. Masing-masing dua sebagai bek tengah dan bek sayap. Saya senang karena Persib memiliki cukup banyak pilihan,” ungkap pelatih Persib Djadjang Nurjaman di sela latihan perdana di Pusdikarmed, Cimahi, Rabu (5/9).
Namun demikian, Djadjang mengaku tetap akan melihat perkembangan timnya. Tidak menutup kemungkinan akan mengubah formasi sesuai dengan kebutuhan saat pertandingan.
“Mengenai skema permainan, bisa jadi berubah. Mana yang akan digunakan, berkaitan dengan strategi dan karakter permainan lawan yang akan dihadapi Persib nanti,” katanya.
Bekas pilar Maung Bandung yang empat musim terakhir turut membesut Pelita Jaya ini berharap semua pemain bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Djadjang menegaskan akan memberikan kesempatan kepada semua pemain untuk mengisi skuad inti Pangeran Biru. “Tergantung hasil latihan serta kesiapan masing-masing menjelang pertandingan. Biarlah mereka bersaing secara sehat,” cetus Janur, sapaan akrabnya.
Terkait program latihan, Djadjang mengaku akan terus memompa kekuatan fisik skuadnya. Pada tes fisik hari ini, 10 pemain mengikuti instruksi yang disuguhkan jajaran pelatih Persib. Sisanya, 12 pemain lagi, dipastikan akan menyusul.
“Ya, yang lainnya nanti tetap akan ikut tes juga. Sekarang mereka sedang ada urusan dan ada beberapa pemain kita yang dipanggil timnas. Jadi nanti kita sesuaikan jadwalnya,” ungkap Janur.
Dalam tes tersebut, Djadjang dibantu beberapa asistennya, seperti pelatih fisik Dino Sefrianto, Asep Sumantri, serta Sutiono. Bahkan ada pula beberapa pelatih fisik klub lainnya yang memberikan bantuannya pada sesi tersebut, di antaranya Dudung Kholil (FPOK UPI), Hartono Ramdan (pelatih fisik Persebaya 1927), dan beberapa mahasiswa UPI.
Dalam sesi itu, gelandang serbabisa Persib, Atep, memiliki catatan nilai yang lebih tinggi. Itu terlihat dari kadar VO2 max miliknya paling tinggi dibandingkan pemain lainnya, yaitu 56. Nilai Atep melebihi jumlah rata-rata yang diharapkannya, yakni 55.
“Tadi Atep masih 56. Artinya tidak terlalu jauh. Tapi harus ditingkatkan lagi sampai di atas 57. Karena kerja dia tinggi. Pemain sayap kan harus turun naik, beda dengan posisi lain,” kata Dino.
Namun demikian, Dino mengakui, penurunan VO2 max para pemainnya diakibatkan karena terlalu lama libur pascakompetisi musim lalu. Tercatat selama tidak kurang dua bulan lamanya skuad Persib diliburkan. “Terakhir main kan Juli kemarin, waktu lawan Sriwijaya FC. Lalu ditambah bulan puasa,” ujarnya.
Dino menyatakan, penurunan tersebut terbilang wajar, meski masih jauh dari harapan. Untuk itu, dirinya akan fokus mengembalikan kondisi pemain seperti sebelum liburan. “Penurunan ini masih normal, tapi tetap butuh pembenahan. Saya ingin ikut standar liga, dengan rata-rata 57-58 kadar VO2 max-nya,” tegasnya.
Lebih jauh, pelatih jebolan FPOK UPI ini mengatakan, tes tersebut merupakan langkah awal. Artinya, masih ada serangkaian tes fisik lainnya. “Tadi masih pre-test. Tes terakhir satu bulan lagi kita lakukan. Saya sudah bilang dengan headcoach dan Pak Indra Thohir, untuk pelatihan program. Kita ingin kembalikan aktivitas jantung dan paru-paru para pemain, dengan latihan di daerah tinggi yang udaranya tipis,” sampai Dino.
Para pemain sendiri menjalani tes dengan lari 10-20 meter. Maka itu, dirinya akan memilih program yang sesuai dengan football conditioning, seperti agility, speed, power, muscle endurance, dan ability. Direncanakan juga cross country, lari 7 km, 9 km, dan 15 km.
“Menurut buku FIFA, main selama 90 menit itu sama dengan lari 15 km. Itu nanti akan kita ukur lagi waktu tes kedua, karena saya ingin rata-rata pemain kadar VO2 max-nya 55,” imbuhnya.
Dengan serangkaian program itu, dirinya optimis, jika kondisi para pemainnya akan kembali normal. Sehingga, dalam dua hingga tiga pertandingan, skuad Persib dipastikan dalam keadaan fit. “Insya Allah, kondisi fisik pemain bisa stabil dan tidak ada masalah,” tutupnya. (AVILA DWIPUTRA)