Tencent dan TiMi Ajak Mahasiswa se-Asia Tenggara untuk Beraksi dalam Perubahan Iklim

JABARTODAY.COM-BANDUNG. Tencent melalui TiMi Studio Group (TiMi) dan Tencent Institute of Games mempersembahkan sebuah kompetisi game global – Green Gam Jam for Youth – yang menantang para mahasiswa untuk menciptakan game dengan elemen atau tema berfokus lingkungan: restorasi hutan dan konservasi laut. Kompetisi ini juga didukung oleh berbagai produsen video game raksasa baik mobile, console dan PC, demi mengedukasi dan memberdayakan jutaan pemain untuk melakukan tindakan melindungi alam.

Peter May, country manager JOOX, Tencent Indonesia menyatakan melalui kegiatan ini pihaknya ingin memperluas komitmennya untuk mengembangkan dan mempromosikan berbagai inovasi berkelanjutan yang penting dalam menangani krisis iklim. “Hal ini sejalan dengan misi kami yaitu Teknologi Untuk Kebaikan (Tech for Good). Sebagaimana terjadi di banyak tempat lain, dampak perubahan iklim sudah dirasakan di Indonesia,” katanya.

Dia menambahkan bahwa dengan banyaknya talenta di industri video game yang sedang populer, Tencent melihat ini sebagai kesempatan besar bagi para mahasiswa untuk mengarahkan passion mereka ke aksi sosial. “Melalui Green Game Jam for Youth Initiative, kami harap bisa menginspirasi sebanyak mungkin mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan dan mengingatkan semua orang bahwa tidak ada istilah terlalu muda untuk peduli terhadap bumi kita,” ujarnya. Video game memiliki kekuatan untuk meningkatkan kesadaran miliaran orang di seluruh dunia tentang konservasi dan restorasi alam. Video game juga bisa mengedukasi mengenai aksi dan solusi yang dibutuhkan untuk memperkuat respons terhadap ancaman perubahan iklim. Hal tersebut memicu Tencent bekerja sama dengan beberapa universitas di Asia Tenggara, dan mengajak para mahasiswa mengikuti Green Game Jam for Youth serta mempromosikan berbagai solusi lingkungan yang dibutuhkan agar dunia menjadi
tempat yang lebih baik.

Universitas-universitas yang turut serta termasuk Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) di Indonesia; Bangkok University, Dhurakij Pundit University dan Mahidol University di Thailand; Asia Pacific University of Technology & Innovation di Malaysia; National University of Singapore, Nanyang Technological University, dan DigiPen Institute of Technology di Singapore; serta masih banyak lagi yang akan bergabung.

ITB melihat partisipasinya dalam Green Game Jam for Youth sebagai kesempatan besar untuk meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim melalui kekuatan visual dan kata-kata. Direktur ITB Career Center Sonny Rustiadi PhD. Menyatakan bahwa bahasa visual memiliki kekuatan tidak hanya untuk tujuan komersial namun juga tujuan sosial.

“Kami sangat menganjurkan mahasiswa kami untuk memanfaatkan elemen-elemen visual dalam mengkomunikasikan krisis iklim secara efektif dan menginspirasi masyarakat untuk menjalankan tanggung jawab mereka dalam melindungi bumi pertiwi dengan menggunakan kreativitas dan imajinasi mereka,” katanya.

Sementara itu Universitas Indonesia mengakui kebutuhan untuk tidak hanya menciptakan kesadaran para mahasiswanya terhadap isu lingkungan, tetapi juga menantang pemikiran mereka untuk menciptakan berbagai strategi yang bisa diterapkan ketika dibutuhkan. Direktur Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia Ahmad Gamal, PhD. Menyatakan bahwa The Green Game Jam for Youth adalah sarana bagi Universitas Indonesia untuk menguji kecerdasan dan kemampuan para mahasiswanya dalam menghadapi salah satu masalah utama dunia, yaitu perubahan iklim.“Kami melihat kompetisi ini sebagai platform untuk menunjukkan kemampuan kami menghasilkan lulusan yang tidak hanya sukses dalam studi mereka, namun juga mampu menjadi anggota masyarakat global yang sadar lingkungan dan bertanggungjawab,” katanya.

Kompetisi ini bertujuan melibatkan mahasiswa di lebih dari 300 universitas di Tiongkok, Amerika Utara dan Asia Tenggara. Para peserta The Youth Challenge akan dipandu dalam mengembangkan video game dan pengadopsian strategi efektif untuk mempromosikan tanggung jawab lingkungan melalui webinar dan kursus online dari Tencent Institute of Games dan mentor-mentor lain di industri video game. Para pemenang akan menerima penghargaan dan hadiah uang tunai, termasuk US$10.000 untuk pemenang medali emas, US$3.000 untuk medali perak, US$1.000 untuk medali perunggu, dan US$500 untuk pemenang “Honorary” yaitu pemenang peringkat empat. Hasil kompetisi akan diumumkan pada November bersamaan dengan UN Climate Change Conference of the Parties ke-26 (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris. Kompetisi ini sudah terbuka untuk pendaftaran melalui website TiMi di
https://www.timistudios.com/green-game-jam-for-youth/, hingga 30 Juli. (ruz)

Related posts