Kehadiran teknologi informasi dapat berefek positif pada pergerakan roda ekonomi. Dasar itu yang membuat jajaran PT Telekomunikasi Indonesia Tbk terus melakukan berbagai upaya untuk memperluas jaringan demi meningkatkan pelayanan kepada publik di negara ini. Salah satu bentuk upayanya, lembaga BUMN tersebut siap memasang jaringan home pass.
“Kami punya tiga program bisnis utama, mobile telecomunication, Indonesia Digital Network (IDN), dan jaringan internasional,” ungkap General Manager PT Telkom Wilayah Telekomunikasi Jawa Barat Tengah, Soendojoadi, Senin (2/6/2014).
Adi, sapaan akrabnya, meneruskan, khusus IDN, pihaknya memproyeksikan, pada 2015, terpasang 20 juta homepass, yaitu jaringan dan akses internet pada rumah-rumah secara nasional. Di Jabar, lanjutnya, jajarannya menargetkan pemasangan homepass pada tahun ini sebanyak 43 ribu titik.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya baru dapat merampungkan sekitar 50 persen proyeksi tersebut. Pasalnya, jelas dia, tidak mudah memasang homepass. Itu karena, lanjutnya, ada beberapa kendala, diantaranya, perizinan yang tidak mudah.
Sejauh ini, sambung dia, total pelanggan PT Telkom di tatar Pasundan sebanyak 500 ribu pelanggan. Sekitar 200 ribu di antaranya terakses broadband. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya membangun sarana infrastruktur guna menunjang broadband tersebut. Caranya, memaang jaringan kabel fiber optik, yang menggantikan teknologi terdahulu, yaitu menggunakan kabel tembaga.
Saat ini, total jumlah pelanggan telkom di wilayah Jabar sebanyak 500.000 pelanggan. Dari angka tersebut, baru 200.000 pelanggan yang telah broadband.
Untuk mendukung program ini, Telkom membangun infrastruktur penunjang broadband melalui pemasangan jaringan kabel fiber optik. Jaringan terbarukan ini akan menggantikan kabel tembaga. “Tidak mudah memasang fiber optik. Harus hati-hati karena berunsur kaca. Jika tertekuk, dapat pecah. Selain itu, pemasangannya pun harus mendapat izin pemilik rumah calon pelanggan,” papar dia.
Agar pemasangan lebih meluas, pihaknya menggandeng kalangan developer yang tergabung dalam Real Estat Indonesia. Saat ini, sahut dia, di Bandung, terdapat 24 cluster atau sekitar 75 ribu pelanggan, baik perumahan, apartemen, dan lainnya, yang siap terpasang fiber optik. “Sampai akhir 2014, kami proyeksikan pemasangan fiber optik pada 71 cluster,” tutup dia. (ADR)