Teknologi Fuel Injection Yamaha Bikin Hemat Bahan Bakar

Suasana Workshop YMJET-FI di Yamaha DDS II Bandung, Sabtu (29/3). Yamaha mengklaim teknologi ini dapat menghemat bensin. (JABARTODAY/AVILA DWIPUTRA)
Suasana Workshop YMJET-FI di Yamaha DDS II Bandung, Sabtu (29/3). Yamaha mengklaim teknologi ini dapat menghemat bensin. (JABARTODAY/AVILA DWIPUTRA)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Saat ini, keberadaan motor injeksi, perlahan tapi pasti, sudah mulai menggantikan motor berteknologi karburator konvensional. Terbukti dari sebagian besar produsen sepeda motor mengeluarkan varian yang mengusung Fuel Injection. Teknologi injeksi biasa digunakan untuk motor balap.

Produsen asal Jepang, Yamaha, juga memiliki teknologi injeksi sendiri yang mereka sebut dengan Yamaha Mixture Jet-Fuel Injection (YMJET-FI), yang diklaim dapat menghemat bahan bakar seefisien mungkin.

Menurut Service Education Yamaha Distric Distribution System II Bandung Dodih Sutriono, salah satu rahasia dari teknologi injeksi ini terletak pada saluran udara khusus yang bekerja ketika mesin dihidupkan.

“Pada motor yang masih menggunakan karburator, saat mesin motor dalam keadaan dingin dan baru dihidupkan, mesin akan lebih bekerja keras yang disebabkan oleh partikel bahan bakar yang masih belum sempurna menyebar. Hal tersebut akan menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih banyak, sehingga bensin yang diperlukan dan terbuang pun akan lebih banyak jumlahnya,” jelas Dodih, pada Workshop YMJET-FI di Yamaha Flagship Shop, Sabtu (29/3/2014).

Dodih membeberkan cara kerja YMJET-FI sangat sederhana. Sistem Engine Control Unit (ECU) menerima informasi terkait RPM mesin. ECU, sambungnya, memberi sinyal kepada sistem YMJET-FI untuk memberikan suplai udara melalui air assist atau main air passage, tergantung dari RPM mesin dan tanpa mengurangi output mesin.

Selain itu, kata Dodih, aplikasi teknologi fuel injection yang disematkan ECU dengan empat sensornya, yaitu crank angle sensor, intake temperature sensor, intake pressure sensor, dan engine temperature sensor serta forged pistone terbukti mampu meningkatkan performa motor-motor Yamaha di Indonesia.

“Teknologi YMJET-FI mampu membuat motor mengonsumsi bahan bakar seefisien mungkin, karena sudah disetting untuk situasi jalan yang penuh kemacetan sekalipun,” tuturnya.

Tentu saja, tukas Dodih, untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar yang irit, selain jenis motornya, juga tergantung kepada tingkah laku pengendara, yakni cara membawa motor itu sendiri.

Batas konsumsi irit yang bisa diupayakan oleh pengendara motor, diterangkan Dodih, adalah mempertahankan kecepatan di kisaran 20-60 km/jam. Untuk bahan bakar pertamax, konsumsi bahan bakar bisa lebih ditekan karena pembakaran yang lebih sempurna, juga sifatnya lebih dingin dibandingkan bahan bakar premium.

Teknologi injeksi sendiri bertujuan untuk mengefisienkan kerja mesin agar pasokan bahan bakar bisa digunakan sesuai keperluan. Umumnya, sahut Dodih, mereka yang mengeluhkan borosnya konsumsi bahan bakar adalah mereka yang kerap memacu motornya dengan kecepatan di atas 60 km/jam. “Dengan demikian, konsumsi bahan bakar motor Yamaha injeksi memang sudah disetel untuk irit pada kecepatan 20 – 60 km/jam,” imbuh pria berkacamata itu.

Promotion Supervisor Yamaha DDS II Yurry Pribadi menambahkan, untuk mendukung teknologi YMJET-FI, Yamaha juga rutin memperkenalkan dan mensosialisasikan kepada mekanik bengkel-bengkel umum, tidak hanya bengkel resmi Yamaha. “Kita berikan edukasi kepada mekanik-mekanik bengkel umum mengenai teknologi Yamaha secara gratis agar para mekanik tersebut memahami mengenai teknologi injeksi,” imbuh Yurry.

Kegiatan ini, tegas Yurry, ditujukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pihaknya telah siap dengan teknologi injeksi dan melakukan servis secara menyeluruh kepada pengguna setia Yamaha.

Tak hanya itu, masih kata Yurry, pihaknya juga mendidik siswa-siswa SMK sebagai bentuk pembinaan untuk menciptakan mekanik-mekanik handal dan profesional. Dan juga mengadakan Yamaha Engineering School yang saat ini memasuki angkatan VIII. (VIL)

Related posts