JABARTODAY.COM – BANDUNG
Berdasarkan data potensi bordir di Jawa Barat, keberadaan usaha bordir terbanyak di Kabupaten Tasikmalaya yang mencapai 1.829 unit, dan di Kota Tasikmalaya yang mencapai 1.229 unit. Disamping itu, usaha kerajinan bordir juga terdapat di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kota Cimahi dan Kota Bogor, sehingga seluruhnya mencapai sekitar 3.191 unit, dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 29.484 orang.
“Namun demikian, berdasarkan hasil kajian ekonomi regional Jawa Barat Triwulan I-2012 yang diterbitkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI, kinerja subsektor industri tekstil, barang kulit, dan alas kaki diindikasikan mengalami penurunan kinerja, dimana hasil Survei Penjualan Eceran menunjukkan bahwa penjualan pakaian secara eceran mengalami penurunan penjualan,” ujar Gubernur saat membuka Pameran “Pesona Bordir Tiada Akhir” di Arean Parkir Barat Gedung Sate Jl. Diponegoro Bandung, Jumat (13/7/2012)
Gubernur menambahkan, , data ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) juga menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan secara nilai, meskipun mengalami peningkatan secara volume, dimana nilai ekspor TPT Jawa Barat pada triwulan IV 2011 mencapai USD 1,4 miliar, dengan volume perdagangan sebesar 175 ribu ton.
Dengan adanya perlambatan pertumbuhan subsektor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang merupakan Industri dominan di Jawa Barat ini, maka selama triwulan I 2012 Industri Pengolahan di Jawa Barat hanya mampu tumbuh sebesar 4,3%, sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2011 yang tumbuh 6,1%.
Meskipun demikian, Industri Pengolahan ini masih mendominasi struktur perekonomian Jawa Barat dengan kontribusi sebesar 36,3%, disusul oleh sektor PHR (23,2%) dan sektor pertanian (12,5%), sehingga pada triwulan I 2012 ketiga sektor tersebut mampu menyumbang 72,0% PDRB, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2011 yang mencapai 71,5%, dan Alhamdulillah meskipun melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,6%, perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2012 masih tumbuh sebesar 6,2%.
“Oleh sebab itu, untuk meningkatkan pertumbuhan subsektor tekstil dan produk tekstil (TPT), seluruh komoditi termasuk didalamnya kerajinan bordir harus terus dikembangkan, terutama dalam aspek mutu dan pemasaran agar mampu bersaing dengan produk-produk dari luar. Hal ini penting, mengingat persaingan usaha produk bordir yang sangat ketat, tidak hanya dengan produk bordir dari daerah luar Jawa Barat melainkan juga dari mancanegara,” harap Gubernur.
Sebagai wujud keberpihakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk mendorong penguatan modal usaha bagi para pelaku usaha kecil dan menengah serta pengrajin bordir melalui pemberian kredit usaha, pembinaan manajemen usaha, serta pemasaran produk di tingkal lokal, regional, nasional dan ke mancanegara.
Secara khusus, Gubernur berharap agar para pengrajin dan IKM bordir untuk lebih meningkatkan kreasi dan inovasinya dalam menciptakan desain atau motif, corak, dan warna produk bordir agar lebih bernilai jual, diantaranya yang mengusung ciri khas daerah di Jawa Barat. (FZF)