Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, sejak Kamis (21/2) mulai menggeliat kembali. Peningkatan aktivitas itu terlihat dari letusan kecil, yang menimbulkan lubang di tengah Kawah Ratu.
Ilham, pengamat Gunung Tangkuban Parahu, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, sejak semalam, terjadi letusan, tapi masih skala kecil dan letusan itu menimbulkan lubang besar di Kawah Ratu.
“Bukan lubang baru, tapi lubang lama yang membesar akibat adanya erupsi, serta tekanan gas dan uap. Hingga kini kami belum bisa mengukur diameter lubang tersebut, karena situasi yang tidak mengijinkan,” ujar Ilham saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu, Jumat (22/2).
Ilham mengimbau kepada masyarakat, khususnya pengunjung, untuk memantau dari jarak 1,5 km, demi keselamatan masing-masing. Apalagi, status Tangkuban Parahu telah dinaikkan dari Normal menjadi Waspada. “Selain itu, di sekitar Kawah Ratu bertebaran debu vulkanik akibat letusan semalam. Sehingga kami harus memantau kondisi gunung, 24 jam terus menerus,” imbuhnya.
Selain petugas pengamat Gunung Tangkuban Parahu, sudah bersiap petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jabar yang sewaktu-waktu diperlukan untuk mengevakuasi pengunjung atau warga sekitar.
Untuk sementara, Tangkuban Parahu ditutup oleh GRPP selaku pengelola Hutan Wisata Gunung Tangkuban Parahu. Dan pengunjung tidak diijinkan untuk memasuki Kawah Ratu. (AVILA DWIPUTRA)