Tanda Tangan Elektronik Cegah Aksi Kejahatan

CEO PrivyID, Marshall Pribadi (kiri) menjelaskan PrivyID kepada Menteri BUMN, Rini Soemarno (kedua kiri), dalam sebuah acara di Jakarta, pekan lalu.  jabartoday.com/ISTIMEWA
CEO PrivyID, Marshall Pribadi (kiri) menjelaskan PrivyID kepada Menteri BUMN, Rini Soemarno (kedua kiri), dalam sebuah acara di Jakarta, pekan lalu.
jabartoday.com/ISTIMEWA

 

 

JABARTODAY.COM – BANDUNG –– Saat ini, berkembang beragam jenis aktivitas berbasis elektronik. Misalnya, electonic commerce (e-commerce), electronic banking (e-banking), dan sebagainya. Melalui sistem elektronik, segalanya lebih transparan sekaligus antisipasi terjadinya beragam kecurangan.

Sistem berbasis elektronik terkini, sebagai jawaban cukup maraknya cybercrime belum lama ini, diluncurkan Indigo Creative Nation (ICN). “Kami memperkenalkan startup PrivyID, yaitu sistem tanda tangan elektronik untuk antisipasi cybercrime yang di antaramya, penyalahgunaan identitas,” tandas CEO PrivyID, Marshall Pribadi.

Dijelaskan, sistem ini berdasarkan adanya pemikiran tentang perlunya data otentik utama. Saat ini, setiap orang bebas membuat beberapa alamat email, akun media sosial, hingga menggunakan beberapa nomor telepon.

Menurutnya, tidak jarang, kemudahan-kemudahan itu menimbulkan masalah jika ada pihak-pihak yang memanfaatkannya untuk tindak kejahatan. Namun, pada sisi lain, bagi pebisnis, kemudahan-kemudahan itu menjadi sebuah kebutuhan karena jauh lebih efektif dan efisien.

Penggunakan PrivyID, sambungnya, lebih efektif dan efisien karena data-data pribadi penggunanya terangkum dalam sebuah akun PrivyID. “Pengguna cukup membubuhkan tanda tangan secara digital yang terkoneksi pada seluruh data otentik,” paparnya.

Dijelaskan, seseorang dapat memiliki akun PrivyID wajib mengunggah KTP,  foto KTP, nomor telepon seluler, spesimen tanda tangan, dan email. Manfaat PrivyID, ucapnya, begitu besar. Pengguna, tuturnya, tidak perlu mengisi formulir pendaftaran yang panjang setiap kali menggunakan aplikasi atau layanan baru, termasuk pendaftaran di rumah sakit atau lainnya. “Cukup berikan PrivyID, seluruh formulir tersebut terisi,” tukas Marshall, seraya menyebutkan bahwa pengguna PrivyID sudah mencapai 60 ribu orang asal berbagai sektor.

Beberapa di antaranya berupa korporasi. Yakni, ungkapnya, Bussan Auto Finance, Sewa Kamera, dan para pemain game online, seperti GudangVoucher, Play Game, Market Plays, serta Kittendust.Online. Pengguna mayoritas adalah PT Telkom Grup seperti IndiHome, dan Divisi Enterprise Service Telkom. (win)

Related posts