Di Indonesia, ada beberapa momen yang kerap membuat terjadinya kenaikan volume penumpang, baik darat, laut, dan udara. Selain Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru, agenda politik lima tahunan, seperti ajang Pemilihan Umum (Pemilu), Pemilihan Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Presiden (Pilpres), juga berpotensi menyebabkan volume penumpang meningkat.
Salah satu moda angkutan yang berpotensi mengalami peningkatan volume penumpang adalah kereta api. Adanya kemungkinan tersebut tidak dibantah oleh Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional II Bandung, Zunerfin.
“Seperti agenda pileg dan pilpres sebelum-sebelumnya, memang terjadi peningkatan volume penumpang. Pada agenda Pileg dan Pilpres 2014 yang berlangsung April serta Juni kali ini pun, sangat mungkin,volume penumpang mengalami peningkatan,” ujar Zunerfin di Bandung, Jumat (21/2/2014).
Perkiraannya, sambung mantan Kepala Humas PT KAI Daop III Cirebon tersebut, volume penumpang menjelang Pileg dan Pilpres bergulir, dapat mencapai 100 persen. Kondisi itu, kata dia, dapat terjadi pada rute arah timur dan barat. Pasalnya, tidak sedikit warga asal ibukota serta daerah-daerah lain di timur Jabar yang bekerja di Bandung dan sekitarnya.
Meski ada prediksi kenaikan volume penumpang, Zunerfin menyatakan, sekitar 37 hari menjelang Pileg 2014, pihaknya belum melihat adanya indikasi kenaikan volume penumpang. Dia berpendapat, sejauh ini, okupansi penumpang masih normal, yaitu rata-rata 70 persen.
Akan tetapi, tegasnya, pihaknya menyiapkan dan menyusun sejumlah rencana untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan volume penumpang. Diantaranya, ungkap dia, jajarannya menyiapkan gerbong tambahan pada setiap rangkaiannya. “Rata-rata, penambahan itu 1-2 gerbong pada setiap rangkaiannya. Tapi, semuanya bergantung pada perkembangan kondisi,” tutup dia. (VIL/ADR)