
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Kendati secara makro pertumbuhan ekonomi nasional pada 2014 mengalami perlambatan, ternyata, Bank OCBC NISP masih mampu mencatat pertumbuhan kinerja bisnisnya. Hal itu tercermin pada perolehan laba bersihnya. Selama periode Januari-Desember 2014, lembaga perbankan yang berdiri di Kota Bandung pada dekade 1940-an tiu, mampu mencatat kenaikan laba bersih 17 persen atau menjadi Rp 1,3 triliun. “Pada tahun sebelumnya (2013), perolehan laba bersih kami Rp 1,1 triliun,” tandas Presiden Direktur dan CEO Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, Senin (9/2).
Parwati melanjutkan, pihaknya pun tidak hanya sukses mendongkrak perolehan laba bersih. Dalam hal aset pun, lanjutnya, pihaknya mencatat pertumbuhan sebesar 6 persen. Hingga akhir 2014, sebut dia, nilai total aset Bank OCBC NISP mencapai Rp 103,12 triliun. Angka tersebuht melebihi pencapaian 2013, yang jumlahnya Rp 97,52 triliun.
Menurutnya, terciptanya pertumbuhan tersebut karena kinerja penyaluran pembiayaan (kredit) juga bertumbuh positif. Selama 2014, sambung Parwati, pihaknya menyalurkan kredit bernilai total Rp 68,4 triliun. Angka itu, terangnya, lebih tinggi 7 persen daripada 2013, yang nilainya Rp 64 triliun.
Parwati melanjutkan, kredit bertumbuh karena pihaknya melakukan penyalurannya melalui skema diversifikasi sektor usaha. Kemudian, menerapkan besaran pinjaman, jenis mata uang, dan jangka waktu kredit. “Komposisinya penylauran kredit, tertinggi adalah modal kerja, sebesar 42 persen. Lalu, investasi sejumlah 41 persen. Sisanya, konsumer, sebesar 17 persen,” tuturnya.
Berbicara tentang peluang bisnis 2015, Parwati berpendapat, industri perbankan tetap berpotensi mengalami pertumbuhan, meski tantangannya kian berat. Karenanya, cetus dia, pihaknya melakukan sejumlah persiapan dan strategi. Antara lain, mengembangkan sejumlah produk, termasuk sistem pelayanan kepada para nasabah. “Kami pun terus berinovasi. Satu di antaranya, mengembangkan sistem elektronik (e-Channel), yang terdiri atas internet dan mobile banking,” tukasnya. (ADR)