
JABARTODAY.COM – BANDUNG
Mulai 2013 mendatang, seluruh desa di Jawa Barat bakal mendapatkan bantuan masing-masing Rp 100 juta. Pemberian bantuan ini merupakan salah satu upaya Gedung Sate dalam mempercepat pembangunan di perdesaan. Total bantuan ini mencapai Rp 520 miliar.
Bantuan desa tersebut merupakan salah satu janji manis yang dilontarkan Gubernur Ahmad Heryawan saat bersilaturahim dengan Paguyuban Kuncen Sumedang, Kampung Adat Jatimekar Kabupaten Bandung Barat, anggota perguruan Gajah Putih, dan kalangan budayawan di halaman Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata No. 1 Bandung, Minggu (22/7) menjelang berbuka puasa. Heryawan juga menyampaikan sejumlah pencapaian sejak dirinya menjadi orang nomor satu di Jawa Barat.
“Program ini merupakan bantuan, berbeda dengan program pembangunan lainnya. Seluruh desa di Jawa Barat sebanyak 5.200 akan mendapatkannya. Bantuan ini bisa digunakan untuk program-program desa, memperbaiki kerusakan fasilitas desa, got macet, dan lain-lain,” kata Heryawan disambut aplause sekitar 300 orang yang hadir di Gedung Pakuan.
Pemberian bantuan desa, terang Gubernur, merupakan respons pemerintah provinsi terhadap perlunya penguatan kelembagaan di masyarakat. Sebagai lembaga pemerintah yang berhubungan langsung dengan masyarakat, maka desa sudah seharusnya memiliki anggaran proporsional.
Bagi dia, program-program yang digulirkan pemerintah pusat dan daerah untuk masyarakat tidak akan berdampak apa-apa tanpa keterlibatan pemerintah desa. Karena itu, ketika Heryawan diundang mewakili sejumlah gubernur di Indonesia untuk memberikan masukan terhadap rancangan undang-undang (RUU) pemerintah desa, maka usulan pertama Heryawan adalah membangun kemandirian desa dengan cara penguatan keuangan desa itu sendiri.
“Jangan sampai kamalir (selokan) macet saja harus oleh Dinas (Pekerjaan Umum), cukup oleh pemerintah desa. Syaratnya tentu desa memiliki anggaran untuk itu,” tandas Heryawan.
Di bagian lain, Heryawan juga berjanji menuntaskan tingkat kemantapan jalan menjadi 100 persen sebelum ayam berkokok pada 1 Januari 2013 mendatang. Saat ini, tingkat kemantapan jalan provinsi di Jawa Barat mencapai 97 persen. Angka ini jauh di atas kemantapan pada 2008 lalu yang hanya 86 persen atau sekitar 500 kilometer.
Penguatan infrastruktur menjadi prioritas pemerintahan Heryawan untuk memperlancar arus distribusi dan transportasi barang dan manusia. Menurutnya, hal ini sejalan dengan filsafat China untuk menjadikan jalan sebagai sarana mencapai kemajuan bangsa.
“Insya Allah sekarang tidak ada lagi jalan berupa kolam lele di Jawa Barat. Kalaupun ada, mungkin itu jalan kabupaten dan kota. Sekarang jalan provinsi mulus. Saya menempuh perjalanan darat dari Sindang Barang ke Bandung hanya dua jam, sebelumnya mencapai enam jam,” papar Heryawan sumringah.
Cerita sukses lain yang dipaparkan Heryawan antara lain keberpihakan pada pertanian, peningkatan kapasitas produksi pangan, pendidikan gratis, kemudahan akses kesehatan, dan lain-lain. Baginya, semua itu merupakan program pemerintah daerah yang sangat bergantung kepada kepala daerah itu sendiri.(NJP)