Tahun Depan, Telkom Rambah 10 Negara

Arief YahyaJABARTODAY.COM – BANDUNG
Melakukan ekspansi jaringan menjadi salah satu strategi pengembangan bisnis. Hal itu pula yang dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dalam mendongkrak kinerja bisnisnya. Untuk mengembangkan bisnisnya, perusahaan yang lebih dikenal dengan Telkom itu menyiapkan tiga jurus. Satu diantaranya, ekspansi ke mancanegara.
 
“Hingga 2013, kami melebarkan jaringan di 7 negara. Antara lain, Singapura Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, dan Amerika Serikat (AS),” ujar Direktur Utama PT Telkom Tbk., Arief Yahya, usai Sidang Senat IV Telkom Corporate University di Gedung Saraswati Telkom, Jalan Gegerkalong Hilir Bandung, Rabu (5/2/2014).
 
Arief menyatakan, dalam pengembangan jaringan internasional, pihaknya berencana menembus 10 negara. Ditegaskan, tinggal 3 negara lagi yang segera pihaknya realisasikan. Proyeksinya, pada 2015, pihaknya mengembangkan jaringan di Arab Saudi, Taiwan, dan Selandia Baru.
 
Dia menjelaskan, pengembangan jaringan itu merupakan bagian strategi bisnis, yang terus mengalami pertumbuhan. Hingga 2013, kata Arief, pihaknya mengestimasikan revenue tumbuh 8 persen. Tahun ini, sambung dia, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan di atas rata-rata industri, yaitu minimal 20 persen.
 
Kontribusi tertinggi pencapaian revenue, tambah dia, dicatat anak perusahaannya, yaitu PT Telkomsel. Kontribusinya, ucap dia, mencapai 60 persen atau sekitar Rp 60 triliun. Faktor lain yang mendongkrak kinerja yaitu, lanjut dia, pencapaian 1 juta pelanggan Usee TV.
 
Namun, aku Arief, untuk jaringan internasional, kontribusinya masih kecil, yaitu sekitar 4 persen. Karenanya, tegas dia, pihaknya mencanangkan peningkatan kontribusi jaringan internasional pada 2014 menjadi 10 persen. Kemudian, kata dia, pihaknya pun terus mengembangkan program Indonesia Digital Network (IDN), yang proyeksinya, pada 2015 mencapai 20 juta pelanggan.
 
Untuk itu, Telkom Group melakukan berbagai upaya. Antara lain, ungkap dia, berinvestasi dalam hal sumber daya manusia (SDM), yang nilainya mencapai Rp 1 triliun. Misalnya, ucap dia, melakukan sertifikasi internasional IDN. Upaya lainnya, yakni mengembangkan program International Capability Center.
 
“Ini merupakan upaya kami menjawab tantangan pada masa mendatang yang makin ketat. Apalagi, pada akhir 2015, bergulir ASEAN Economic Community, yang persaingannya, tidak hanya produk, tetapi juga tenaga kerja,” tutup Arief. (VIL)

Related posts