Survei IPRC: Kalau Sekarang Pilgub, Ridwan Kamil Bisa Terpilih Lagi

Acara Konstetasi Politik 2024: Calon Presiden, Calon Gubernur dan Partai Politik Pilihan Warga Jawa Barat, di Amaroosa Hotel Bandung, Senin (31/1/2022). (jabartoday/avila dwiputra)

JABARTODAY.COM – BANDUNG Bila Pemilihan Gubernur Jawa Barat dilakukan saat ini, Ridwan Kamil akan kembali terpilih. Ridwan Kamil merupakan Gubernur Jabar saat ini yang jabatannya bakal berakhir pada 2023.

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Indonesian Politics Research & Consulting pada 16-25 Desember 2021. Survei dilakukan terhadap warga berusia diatas 17 tahun yang berada di 18 kabupaten dan 9 kota di Jabar.

Sampel dalam survei ini sebanyak 1.200 orang dengan metode penarikan sampel melalui multistage random sampling. Margin of error rata-rata sebesar ± 2,87 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif IPRC Firman Manan mengatakan, dalam simulasi terbuka calon gubernur, apabila Pilgub dilaksanakan saat ini, Ridwan Kamil berada pada peringkat pertama dengan 16,3 persen. Selanjutnya ada nama mantan Bupati Purwakarta yang saat ini anggota DPR RI, Dedi Mulyadi, dengan 6,9 persen.

“Untuk tingkat elektabilitas calon-calon di luar Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi masih di bawah 2 persen,” ujar Firman, dalam acara Konstetasi Politik 2024: Calon Presiden, Calon Gubernur dan Partai Politik Pilihan Warga Jawa Barat, di Amaroosa Hotel Bandung, Senin (31/1/2022).

Berita Terkait

Firman menerangkan, dalam simulasi terbuka calon gubernur tanpa menyertakan nama Ridwan Kamil, apabila Pilgub dilaksanakan saat ini, Dedi Mulyadi menempati peringkat pertama (10,7 persen). Di bawahnya menyusul Deddy Mizwar, Dede Yusuf, Bima Arya, dan Uu Ruzhanul Ulum.

Dalam simulasi semi terbuka calon gubernur tanpa menyertakan nama Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi menempati peringkat pertama (29,7 persen). Kemudian Deddy Mizwar, Dede Yusuf, Uu Ruzhanul Ulum, Abdullah Gymnastiar, dan Bima Arya.

“Untuk nama-nama kepala daerah di Jawa Barat yang mendapat dukungan sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur adalah Bima Arya, Cellica Nurrachdiana dan Hengki Kurniawan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, dalam survei tersebut terdapat pula nama-nama ketua partai politik di Jabar yang mendapat dukungan sebagai calon gubernur atau wakil gubernur. Diantaranya Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jabar Ono Surono, Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Jabar Syaiful Huda, dan Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Taufik Hidayat.

Menariknya, sejumlah perempuan politik juga masuk ke dalam survei IPRC yang diperkirakan bakal berkonstetasi pada pemilihan mendatang. Sosok-sosok itu ialah mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Ketua TP PKK Jabar Atalia Praratya, Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana, Ketua DPW Partai Amanat Nasional Jabar Desy Ratnasari, anggota DPR RI Netty Prasetyani, Nurul Arifin, Rieke Diah Pitaloka. Bahkan ada nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

“Sebagian besar nama-nama tersebut tingkat kedikenalan dan tingkat kedisukaannya belum tinggi, sehingga masih potensial untuk terus meningkat,” ungkap Firman.

Pada kesempatan sama, Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Muradi mengemukakan, peluang Dedi Mulyadi menjadi gubernur Jabar cukup besar. Dengan catatan, RK atau Ridwan Kamil yang saat ini menjabat orang nomor satu di Jabar tidak mencalonkan lagi pada pemilihan mendatang.

“Dedi Mulyadi kan menjadi calon alternatif selain RK. Tingkat kedikenalan Dedi cukup tinggi karena media sosial dia, dalam hal ini Youtube, cukup aktif. Sehingga masyarakat cukup mengetahui siapa Dedi Mulyadi,” papar Muradi.

Menurut Muradi, hasil survei ini menampakkan kondisi politik di Tatar Pasundan saat ini. Posisi sosok-sosok yang digadang-gadang bakal maju dalam pemilihan dua tahun mendatang, dinilai Muradi, tidak akan terlalu banyak berubah.

“Hasil survei ini menunjukkan kondisi politik di Jawa Barat. Bila tidak diganggu isu-isu yang sensitif,  saya rasa tidak akan berubah jauh,” pungkasnya. (*)

Related posts