Suku Bunga Tinggi Pengaruhi Daya Saing BPR

jabartoday.com/net
jabartoday.com/net

JABARTODAY.COM – BANDUNG
Dalam dunia jasa keuangan, satu di antaranya, penetapan suku bunga menjadi unsur penting dalam mendongkrak kinerja. Jika suku bunga terlalu tinggi, sulit bagi sebuah lembaga perbankan untuk berkembang dan memiliki daya saing. Kondisi itulah yang kini dialami lembaga-lembaga perbankan berbentuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Menurut ekonom Universitas Padjajaran, Ina Primiana, saat ini, mayoritas BPR menerapkan suku bunga tinggi. Hal itu, lanjutnya, membuat daya saing BPR menjadi lemah, terutama, persaingannya dengan lembaga perbankan berskala besar. “Rata-rata, BPR menjadi binaan perbankan besar. Kondisi itu, membuat tidak sedikit BPR yang menetapkan suku bunga tinggi. Hal itu membuat mereka (BPR) sulit bersaing,” tandas Ina usai penyerahan bantuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perbankan kepada korban bencana banjir di Baleendah, Kabupeten Bandung, Kamis (22/1).

Ina menjelaskan, sejauh ini, segmen yang menjadi bidikan BPR adalah mikro. Akan tetapi, lanjut Ina, apabila memperhatikan tingkat suku bunga BPR yang tinggi, tentunya, sektor mikro memilih opsi untuk mengajukan pendanaan dan pembiayaan kepada perbankan besar, yang suku bunganya lebih rendah. Itu karena, jelasnya, mayoritas sektor mikro enggan mengajukan pembiayaan bersuku bunga tinggi.

Untuk itu, Ina menyatakan harapannya bahwa terbit sebuah kebijakan yang inginya mengatur pembagian segmen pasar mikro. Ini, tegas Ina, merupakan hal yang penting. Pasalnya, terang dia, supaya BPR dapat menjadikan segmen mikro sebagai target pasarnya secara lebih optimal. (ADR)

Related posts