
JABARTODAY.COM – BANDUNG
Terus meningkatkan penjualan menjadi opsi PT Yamaha Indonesia Motor (YIM) dalam mendongkrak kinerja bisnisnya. “Tentu. Setiap tahunnya, kami terus meningkatkan penjualan, tidak hanya secara nasional, tetapi juga regional, bahkan lokal, termasuk Bandung,” ujar Fitri AP, Koordinator Area Marketing Development PT YIM Bandung, pada sela-sela Pembagian Hadiah Pembelian Yamaha Berhadiah Mobil di Hotel El Cavana, Jalan Pasirkaliki Bandung, Rabu (5/2/2014) malam.
Selama 2013, di Jawa Barat, ungkap Fitri, pihaknya mencatat penjualan yang penjuialan yang positif. Secara rata-rata, tiap bulannya, seluruh varian Yamaha terjual sekitar 25 ribu unit. Sekitar 40 persennya, kata dia, merupakan kontribusi tipe matik. Lalu, tipe sport sekitar 20 persen. Sisanya, tipe lain, termasuk cub (bebek). “Khusus Kota Bandung, tahun ini, kami memproyeksikan kenaikan penjualan 10 persen lebih tinggi daripada tahun lalu,” cetus Fitri.
Fitri menjelaskan, tahun ini, pencanangan kenaikan penjualan memang tidak terlalu besar. Itu karena, terang dia, pihaknya lebih berhati-hati berkenaan dengan perkembangan global, seperti kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate, pelemahan rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS). “Termasuk bergulirnya tahun politik, yaitu adanya Pemilihan Legislatif (Pileg) serta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014,” singkatnya.
Adanya perkembangan-perkembangan dan kondisi-kondisi seperti itu, Fitri mengakui bahwa tahun ini, kemungkinannya, penjualan tumbuh lebih melambat daripada tahun lalu. Meski begitu, tegas dia, secara volume penjualan, tetap mencanangkan pertumbuhan.
“Penyesuaian suku bunga memang berpengaruh pada kredit kendaraan, khususnya, sepeda motor. Tapi, saya kira, pengaruhnya sedikit. Itu karena sepeda motor masih menjadi pilihan mayoritas warga di Indonesia,” tukasnya.
Tidak terlalu berpengaruhnya penyesuaian suku bunga dan pelemahan rupiah diakui M Isomudin, Deputy Sales Manager Busan Auto Finance (BAF). Menurutnya, hal itu terjadi karena sepeda motor masih dibutuhkan sebagian besar kalangan masyarakat sebagai sarana transportasi.
Melihat kondisi itu, Isom, sapaan akrabnya, optimis, meski tingkat suku bunga kredit terjadi penyesuaian 1-2 pesen, pembiayaan atau kredit sepeda motor pada tahun ini tetap berpotensi tumbuh. Karenanya, tegas dia, tahun ini, pihaknya mencanangkan kenaikan kinerja. “Market masih positif. Jadi, tahun ini, kami memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan sebesar 19 persen,” tutup Isom. (VIL)