
JABARTODAY.COM – BANDUNG
Bau menyan dan bunga melati tercium dari Sasana Budaya Ganesha Bandung, Rabu (12/12). Suasana mistis di tanggal cantik tersebut membuka konser religi bertajuk Djarum Cokelat Xtraligi Kidung Sufi ‘Sangkakala Djiwa’.
Dari wewangian tersebut, mengalunlah sebuah puisi berbahasa sunda yang mengandung makna religi dan mistis dibawakan oleh Sunda Wiwitan dan Budi Dalton
Dengan aksi tebar bunga dan asap kemenyan yang terus mengepul, membuat suasana semakin sunyi. Hal itu belum ditambah dengan ruangan yang dibalut kain putih.
Dalam petikan puisinya, Sudjiwo Tedjo mempertanyakan soal keangkaraan murka. “Ada yang bertanya sampai kapan angkara murka berakhir. Ada yang menjawab mengakhiri angkara murka ketika titikala memangsa.”
Dengan topi dan jaket warna coklat, Sudjiwo Tedjo sukses memukau penonton. Tepuk tangan penonton mengiringi seniman eksentrik itu turun panggung.
Seusai Tedjo, Risa Sarasvati ikut menambah suasana mistis dengan deretan lagunya. Menggunakan kostum hitam-hitam, dirinya membawakan sebuah lagu berjudul Dunia Fana, yang diiringi oleh Karinding Attack dan dipadu aksi teatrikal dari seorang wanita yang sedang hamil berbalut kain warna biru langit.
Acara yang diprakasai Candra Malik, yang juga seorang sufi, mengajak nama lainnya dalam pergelaran tersebut, seperti Burger Kill, Koil, Trie Utami, Yukie Pas Band, serta Doddy Katamsi.
Konser musik religi ini tidak seperti biasanya, keunikannya terlihat dari konsep teatrikal yang bercerita tentang kehidupan manusia. Dan menunjukkan, bahwa manusia memang tidak hidup sendirian.
Dalam konser yang mulai open gate pada pukul 19.00 WIB tersebut, para pengisi acara menyanyikan lagu-lagu dari kidung sufi dengan versi masing-masing.
Arif (28), warga Baleendah sengaja datang untuk menjawab rasa penasarannya terhadap konser ini, yang menggabungkan musik keras dengan sufi. “Saya penasaran, selain ingin menikmati beberapa musisi yang akan tampil. Penasaran yang sangat adalah tentang musik keras bernuansa sufi, bagi saya aneh,” katanya.
Candra sendiri mengartikan Sangkakala Djiwa adalah terompet kematian bagi diri sendiri. Sangkakala adalah terompet yang akan ditiup oleh malaikat, tatkala kiamat tiba. Seperti diketahui, berbagai ramalan menyebutkan, akan terjadi kiamat hari ini. “Namun yang ditekankan disini adalah kita harus lebih peduli terhadap kiamat diri, terompet kematian bagi diri sendiri.” (AVILA DWIPUTRA)