Soal Pendanaan Kegiatan, Pramuka Didorong agar Lebih Mandiri

Ketua Kwarcab Pramuka Sumedang Atje Arifin Abdullah (kanan) saat mendampingi Ketua Kwarda Pramuka Jabar, Dede Yusuf, di Bumi Perkemahan Letjen Purn. Mashudi, Kiarapayung, Jatinangor, baru-baru ini. (ISTIMEWA)

JABARTODAY.COM – JATINANGOR

Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Sumedang, Atje Arifin Abdullah, mengungkapkan, ke depan pramuka harus lebih mandiri. Dalam menyelenggarakan kegiatan, pramuka tidak terlalu bergantung kepada bantuan dana dari pemerintah.

“Sesuai dengan visi gerakan pramuka yang mendidik anggotanya agar menjadi insan yang mandiri, pramuka juga harus mandiri dalam mengelola beragam kegiatan. Kebergantungan kepada pemerintah dalam soal pendanaan secara bertahap harus dikurangi,” kata Atje kepada wartawan seusai membuka Perkemahan Kwaran Kecamatan Tanjungsari, di Bumi Perkemahan Letjen (Purn.) Mashudi, Kiarapayung, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jum’at (28/9).

Menurut Sekda Kabupaten Sumedang itu, untuk mendanai kegiatan yang digelar oleh pramuka, organisasi kepanduan ini harus berupaya untuk menggali dana sendiri. Salah satu langkah yang bisa dilakukan, kata dia, pramuka bisa saja membuat  badan usaha.

“Saat gerakan pramuka membuat badan usaha, itu tidak menyalahi aturan yang digariskan oleh organisasi ini. Malahan, pramuka mendorong anggotanya agar kreatif dalam menggali potensi yang dimilikinya,” ujar Atje.

Atje menambahkan, visi untuk mendorong gerakan pramuka agar lebih mandiri tidak berarti bahwa pemerintah lepas tangan untuk mengembangkan organisasi itu. Kata dia, sesuai dengan UU No. 12/Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, pemerintah tetap wajib menunjukkan peranannya dalam mengembangkan pramuka.

“Kendati ada bantuan dana dari pemerintah, itu hanya stimulan saja. Untuk penggalian dana pengelolaan kegiatan yang lebih besar lagi justru harus digali oleh gerakan pramuka,” imbuh Atje. (DEDE SUHERLAN)

Related posts