SMP Islam Al-Fathanah Cirebon Dorong Siswanya Hafal Al-Qur’an

JABARTODAY.COM – CIREBON

Selama menuntut ilmu di SMP Islam Al-Fathanah, seluruh siswa  diwajibkan untuk menghafal Al-Qur’an sebanyak 9 juz.  Hafalan Al-Qur’an itu bisa dilakukan dengan mencicil dalam satu tahun 3 juz.  Sehingga setelah lulus dari SMP Islam Al-Fathanah seluruh siswa sudah hafal 9 juz di bawah bimbingan guru-guru  yang hafiz Al-Qur’an.

Demikian harapan yang disampaikan Ketua Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al-Fathanah, Kudukeras, Babakan, Kabupaten Cirebon, Prof. Dr. Ir. H. Ahmad Muflih Saefuddin  atau kerap disapa Pak AM saat mengunjungi dua ruang kel as baru (RKB) SMP Islam Al-Fathanah bantuan APBD Propinsi Jawa Barat, Sabtu, (4/2).

Ketua Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al-Fathanah, Kudukeras, Babakan, Kabupaten Cirebon, Prof. Dr. Ir. H. Ahmad Muflih Saefuddin (paling kiri) bersama Kepala Sekolah SMP Islam Al-Fathanah, Hj. Endang Hamidah,S.Pd. (kedua dari kanan) saat mengunjungi dua ruang kel as baru (RKB) SMP Islam Al-Fathanah bantuan APBD Propinsi Jawa Barat, Sabtu, (4/2).

“Setiap Muslim yang dalam hidupnya mengabdikan dirinya untuk menghafal Al-Qur’an, maka ada jaminan dari Allah untuk masuk surga,” ujar mantan  Menteri Negara Pangan dan Hortikultura di era Presiden B.J. Habiebie ini.

Menurut AM. Saefudin, bila tidak sanggup menghafal  Al-Qur’an 9 juz, maka siswa didorong untuk menghafal satu juz terakhir atau juz ‘amma. Bila tidak hafal juz ‘amma, siswa diupayakan agar bisa menghafal surat-surat yang di masyarakat dipandang favorit seperti surah Yasin, surah Maryam, surah Yusuf, surah Ar-Rahman, surah Al-Waqi’ah, dll.

“Jangan sampai siswa (dalam istilah orang Cirebon, -red) hanya hafal Patehah , Qulhu dan Palak (Surah Al-Fatihah, Surah Al-Ikhlash,dan  Surah Al-Falak, red). Kalau hanya hafal itu, nanti masuknya  surga emperan,“  kelakar AM Saefudin disambut gelak tawa para pengurus yayasan dan tokoh masyarakat yang hadir.

Dua Ruang Kelas Baru Istimewa

Setelah menggelar rapat tahunan dengan para pengurus yayasan dan pengelola sekolah di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Al-Fathanah, mantan tokoh PPP kelahiran Kudukeras, Babakan Kabupaten Cirebon 72 tahun lalu itu melihat-lihat dua ruang kelas baru (RKB) yang merupakan bantuan dari Pemprov Jabar.

“Bangunan dua ruang kelas baru ini istimewa sekali. Saya mohon ini dimanfaatkan betul oleh pengelola sekolah untuk peningkatan proses belajar-mengajar siswa. Bantuan dari pemerintah ini harus dipelihara dan  dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan mutu pendidikan peserta didik, santri  dan masyarakat sekitar,” ujar AM Saefudin.

Dua ruang kelas baru yang bisa diubah menjadi aula (FZF/JABARTODAY.COM)

Dua ruang kelas baru yang dibangun itu memang tampak kelihatan istimewa. Bangunan tampak kokoh dan rapi  dengan rangka atap tahan rayap yang terbuat dari alumunium. Di dalam ruangan juga dilengkapi dengan mebeler kegiatan belajar-mengajar yang lengkap seperti kursi dan bangku, whiteboard, lampu penerangan yang cukup dan kipas angin, papan absensi siswa, tempat sampah dan lain-lain sehingga para siswa bisa belajar dengan nyaman dan tenang. Keistimewaan dua ruang kelas baru ini juga disekat dengan fasilitas rolling door yang sekali-kali bisa berubah menjadi aula yang bisa digunakan untuk acara seminar, kuliah umum atau pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya

“Kami berterima kasih kepada Pemprov Jabar dan Pemkab Cirebon sehingga dua ruang kelas baru ini bisa diwujudkan.  Kami  akan menggunakannya untuk peningkatan mutu pendidikan di SMP Islam Al-Fathanah,” ujar Kepala Sekolah SMP Islam Al-Fathanah, Hj. Endang Hamidah, S.Pd. (fzf)

Related posts