
JABARTODAY.COM – JATINANGOR
Direktur Pascapanen Tanaman Pangan, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec., Dev., mengeluhkan masih belum optimalnya pengelolaan logistik pertanian di Indonesia.
“Perbaikan harus dilakukan di berbagai sektor demi efektif dan efisiennya aktivitas logistik pertanian di negeri ini. Itu di antaranya yakni dukungan infrastruktur terhadap sektor pertanian dan konektivitas antarwilayah,” kata Pending saat jadi pembicara utama dalam “Seminar Nasional Logistik Pertanian Membangun Kemandirian dan Daya Saing Bangsa” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (27/9).
Pending mengungkapkan, di negara agraris seperti Indonesia, membangun sistem logistik pertanian nasional merupakan suatu keharusan dan menjadi tanggung jawab seluruh pihak. Urusan pangan merupakan urusan hidup dan matinya seseorang. Oleh karena itu, komitmen kuat yang tertuang dalam payung regulasi perundang-undangan harus menjadi prioritas.
“Jaringan sistem logistik nasional diatur dalam Perpres No. 26 tahun 2012. Persoalannya, regulasi sistem logistik nasional tak cukup hanya dengan adanya Perpres. Itu bukan kekuatan utuh dalam membangun komitmen bangsa ini untuk membangun sistem logistik pertanian di Indonesia,” tuturnya.
Menurut Deding, kebijakan logistik pertanian ke depan harus berbasis pada pengembangan sentra produksi pertanian berbasis kawasan di seluruh wilayah Indonesia. Sistem logistik harus menjamin keberlanjutan sistem produksi dan pasokan komoditas pertanian untuk pasar, konsumen, dan industri berbasis pertanian. Selain itu, diperlukan juga dukungan pembiayaan yang memadai bagi sektor pertanian dan infrastruktur penunjang.
“Sistem konektivitas antar wilayah yang didukung sistem transportasi nasional dengan prioritas wilayah timur Indonesia menjadi sangat penting untuk segera diwujudkan. Konektivitas itu dibuat terintegrasi dengan kawasan barat yang relatif kondisinya lebih baik,” tuturnya.
Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr. berharap agar seminar itu jadi i tonggak baru terciptanya sistem logistik nasional yang lebih baik. “Seminar ini diharapkan jadi media pembelajaran dan benchmarking bagi para pelaku logistik pertanian, akademisi, pemerintah, dan masyarakat,” kata med. (DEDE SUHERLAN)