JABARTODAY.COM – BANDUNG — Menjaga stabilitas dan ketahanan pangan memang bukan perkara mudah. Padahal, ketahanan pangan menjadi hal penting dan mendasar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sejauh ini, Badan Ketahanan Pangan (BKP) memiliki data dan peta berkenaan dengan kerentanan pangan, yang titiknya mulai level kecamatan. “Ada 6 katagori daerah rentan rawan pangan. Masing-masing, memiliki tingkat kerentanan rawan pangan, yaitu daerah yang tidak hanya tentang ketersediaan oangan, tetapi juga berkaitan dengan geografis dan kondisinya,” tandas Kepala BKP Kementan Pertanian, Agung Hendriadi, belum lama ini.
Agung menjelaskan, daerah yang kondisi geografisnya tidak mendukung, termasuk rentan rawan pangan. Antisipasinya, jelas dia, butuh program agar daerah itu tidak lagi berada pada rentan rawan pangan. “Contoh programnya, bagaimana mempermudah sistem distribusi dan transportasi,” sahutnya.
Menyikapi hal itu, Agung menyatakan, pihaknya menyusun sejumlah langkah mengurangi titik rawan pangan. Di antaranya, ungkap Agung, diversifikasi pangan. Lalu, tambah dia, pengembangan lumbung pangan mandiri. “Berikutnya, membentuk kawasan mandiri pangan, dan lainnya,” pungkasnya. (win)