JABARTODAY.COM – BANDUNG
Puluhan guru SD Negeri Pasirkaliki 96 Bandung melakukan aksi protes di halaman sekolah mereka, Sabtu (22/9) pagi. Para guru tak bisa menerima tingkah pola kepala sekolah mereka yang baru menjabat lima bulan. Bahkan, dalam kesehariannya kepala sekolah bernama Abdul Halim itu kerap berbicara kasar.
Selain guru, aksi damai ini juga diikuti orang tua murid. Mereka membentangkan beberapa spanduk yang ditujukan kepada kepala sekolah. Pengujuk rasa bergiliran berorasi mengecam perilaku Abdul Halim.
“Seperti neuleu (lihat – Bahasa Sunda), dungu. Itu semuanya diperlihatkan saat rapat dengan para guru,” ujar Saeful Kurniawan, guru Bahasa Inggris di sekolah tersebut.
Ia juga mengungkapkan, Abdul tidak setiap hari ada di sekolah. Padahal berdasarkan Peraturan Pemerintah No 74/2008 tentang Guru. “Kepsek jarang ada di tempat pokoknya, jadi orang yang mau ngurusin birokrasi kesulitan karena kepseknya gak pernah ada,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kepala sekolah sering mengintimidasi guru yang dianggap tidak cocok atau tidak sepaham. “Dia tidak ada empati terhadap guru. Seperti saat sakit, jadi cenderung menyepelekan,” imbuhnya.
Sikapnya tersebut membuat para guru muak. Belum lagi, aksi nepotisme, sifat diktator, dan tidak transparan makin membuat gerah guru. Bagi para guru, perilaku tersebut menunjukkan bahwa Abdul tidak layak menjadi kepala sekolah.
Ditemui terpisah, Abdul mengaku baru datang ke sekolah ketika aksi guru sudah selesai. Dia mengaku tidak mengetahui apa permasalahan yang terjadi di sekolahnya. Bahkan, dia tidak tahu ada aksi memprotes dirinya. Yang diketahuinya, sekolahnya sedang mengadakan kegiatan imunisasi sekolah untuk kelas 1 SD.
“Saya belum bisa menyimpulkan, saya akan selesaikan secara internal,” ungkapnya.
Terkait tudingan yang dilayangkan, dia enggan untuk bicara banyak. ”Pokoknya saya butuh waktu,” tandasnya. (AVILA DWIPUTRA)