Belakangan ini, Kota Bandung sering dilanda kebakaran, termasuk kantor surat kabar tertua di Jawa Barat, Pikiran Rakyat, beberapa waktu lalu. Hubungan arus pendek menjadi faktor penyebab kebakaran. Tidak terhitung rumah warga yang ludes dilalap si jago merah dan kerugian yang dialami masyarakat mencapai ratusan juta rupiah.
Memandang hal ini, diperlukan penanganan yang cepat untuk mengatasi kebakaran. Sehingga kebakaran yang terjadi tidak merembet ke rumah warga lainnya. Apalagi jika kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk. “Perlu penanganan dan antisipasi yang cepat supaya kebakaran yang terjadi bisa diminimalisasi. Salah satunya dengan keberadaan sepeda motor damkar (Pemadam Kebakaran),” ujar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung dari Fraksi Partai Demokrat, Erwan Setiawan, Jumat (10/10/2014).
Erwan menilai sepeda motor damkar ini bisa menjangkau pelosok pemukiman, mengingat kebakaran sering terjadi di kawasan padat penduduk di gang-gang kecil yang sulit dimasuki mobil pemadam. .
Erwan akan mengusahakan sepeda motor damkar ini bisa masuk dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Tahun 2014 atau APBD Murni 2015. “Idealnya satu kelurahan punya satu unit sepeda motor damkar ini,” katanya.
Sepeda motor ini, disebut Erwan, tidak akan memberatkan APBD Kota Bandung. Dengan asumsi satu unit sepeda motor berharga Rp 50 juta, maka dibutuhkan anggaran sebesar Rp 7.550.000.000 untuk 151 kelurahan di Kota Kembang. Meski anggaran cukup besar, Ia berpendapat, keselamatan warga lebih penting. “Satu unit sepeda motor damkar ini bisa membawa air sebanyak 1.000 liter,” urainya.
Erwan mengimbau warga Bandung diminta untuk waspada terhadap kebakaran akibat korsleting listrik. Masyarakat diminta untuk memperhatikan tumpukan kabel di saklar atau terminal listrik. “Perilaku tersebut, harus diubah oleh masyarakat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” ucapnya. (VIL)