Sensasi Kuliner Bandung di The Kiosk

The Kiosk Food Market

BILA ada yang bertanya makanan apa saja yang khas di Kota Kembang, sebagian besar penikmat kuliner mungkin menyebut beberapa nama. Sebut saja misalnya  Iga Bakar si Jangkung, Mie Kocok Kebon Jukut, Pisang Goreng Manalagi, Sate Kambing Hidori, Batagor Mahmud, dan lain-lain. Nama-nama tadi boleh dibilang menjadi trade mark dari sensasi kuliner Kota Bandung.

Nah, bila kemudian bertanya di mana menemukan makanan-makanan tadi? Tentu saja bisa ditemukan di sejumlah titik di Kota Kembang. Tidak terlalu sulit memang karena sebagian besar dari nama-nama itu identik dengan nama tempat. Mie Kocok Kebon Jukut misalnya, nama ini bisa langsung diasosiasikan dengan Jalan Kebon Jukut di bilangan Tamansari. Pun dengan Es Campur Sadewa yang mengacu kepada Jalan Sadewa di daerah Pajajaran.

Dihitung-hitung, butuh lebih dari satu pekan untuk menyambangi aneka kuliner khas di jantung Parahyangan ini. Cukup memakan waktu bagi mereka yang enggan membuang waktu di jalanan kota yang kini mulai diinggapi macet akut. Bisa jadi, rencana menikmati sensasi kuliner pun berujung gigit jari karena makanan yang kadung memenuhi isi kepala dirampas kemacetan.

Eits, jangan khawatir. Apalagi sampai putus asa hingga harus membatalkan rencana menjelajahi surga kuliner ini. Asal tahu saja, sebagian besar dari destinasi wisata kuliner lokal ini bisa ditemukan di satu tempat, The Kiosk. Yuk, kita intip ada apa saja di food market yang kini memiliki cabang di Supermarket Setiabudhi, Dago, Braga City Walk, dan Cihampelas Walk (Ciwalk) tersebut.

Sesuai konsepnya, food market ini memang mengumpulkan sejumlah makanan kaki lima yang namanya mentereng di kancah kuliner Kota Kembang. Wajar bila di sini kita menemukan sederet nama berikut: Pisang Goreng Manalagi, Mie Kocok Kebon Jukut, Lotek n Rujak, Es Campur Sadewa, Mie Baso Pamoyanan, Batagor Mahmud, Pempek Rama, Baso Tahu Tegallega, Bakso Malang Cipaganti, Bubur Capitol Cabang Kasmin, Boga Rasa Cabang Cibadak, Gudeg Banda, Kupat Tahu Gempol, Ketan Bakar Lembang, Nasi Uduk Kuning Rames, Ronde Jahe Alkateri, Tahu Gejrot Cirebon, Sate Kambing Hidori, Sate Ayam Dulatip, Soto Sulung & Ayam Khas Madura, Kedai Penyet Khas JaTim, dan Iga Bakar si Jangkung.Sudah familiar bukan?

Jabartoday.com tidak bisa leluasa mengeksplorasi sensasi jajanan Bandung ini saat libur 17-an, 17 Agustus 2011 lalu. Selain karena libur, datangnya bertepatan dengan waktu berbuka puasa. Pengunjung berjubel sehingga sedikit waktu untuk ngobrol dengan pengelola maupun menambah daftar menu di meja. Biar tak penasaran, kami coba nguping pengalaman Indriyatno Banyumurti, seorang konsultan IT yang doyan blusukan demi merasakan sensasi kuliner di setiap kota di dalam maupun luar negeri. Bagian ini diambil dari blog urang Bandung yang banyak menghabiskan waktu di Jakarta dan Bogor tersebut. Dia pernah mencicipi Iga Bakar si Jangkung.

“Membayangkan iga bakar saja, liur sudah menetes smile Iga bakar ini dibakar langsung di tempat makan yang terbuat dari tanah liat (Nama kerennya clay pot kali ya? apa beda?) dan langsung disajikan panas-panas di meja kita. Tempat makan ini juga dapat menahan panas seperti hot plate. Tersedia dua jenis iga bakar yaitu iga bakar kambing dan iga bakar sapi. Yang saya rasakan ketika gigitan pertama adalah cita rasa pedas yang mencolok dari merica dan cabe rawit ditimpali dengan rasa manis yang benar-benar memanjakan indera perasa kita. Uenak banget… t-o-p-b-g-t… Seporsi kayanya kurang…,” celoteh Bayumurti.

“Bubur Capitol CabangKasmin. Bubur ayam khas Bandung, dengan bubur yang agak encer ditimpali dengan berbagai pelengkapnya seperti suwiran ayam, ati ampela, telur rebus, kacang kedele, bawang goreng, kerupuk dan emping. Gurih, dengan porsi yang cukup mengenyangkan dan menghangatkan perut kita…,” timpalnya lagi.

Penasaran? Tengok saja empat gerai The Kiosk di beberapa tempat ini. The Kiosk Setiabudhi terletak di lantai dua Supermarket Setiabudhi di Jalan Setiabudhi Nomor 46 Bandung. The Kiosk Dago terletak di Jalan Ir H Djuanda No 48  Bandung, tidak jauh dari gerai ponsel terkemuka di bilangan ini. The Kiosk Braga hadir menyapa setiap pengunjung Braga City Walk di Jalan Braga No 99-101 Bandung. Yang teranyar, The Kiosk Ciwalk di Cihampelas Walk Broadway SL-21, Jalan Cihampelas No 160 Bandung.

Ngomong-ngomong, penasaran dengan nama The Kiosk? Dalam laman resminya, pengelola menulis, pada awalnya The Kiosk didirikan dengan konsep untuk membantu para pedagang lima di Bandung. Dengan konsep inilah, The Kiosk mulai mengumpulkan para pedagang kaki lima di Bandung. Tentu untuk menarik konsumen, mereka masukan beberapa pedagang kaki lima yang sudah dikenal masyarakat. Hasilnya, seabrek makanan recomended berhasil berkumpul di satu tempat, The Kiosk. Penasaran? Mampir saja.(Najip Hendra SP)

Related posts