JABARTODAY.COM – BANDUNG
Mencari aneka keperluan Lebaran tak perlu repot lagi. Dalam dua hari ini, 13-14 Agustus 2012, tengah berlangsung gelar pasar murah Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Pasar murah yang digagas Dharma Wanita Persatuan Jawa Barat ini menyediakan aneka kebutuhan pokok dengan harga kompetitif.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Ferry Sofwan Arif yang ditemui di sela pembukaan bazar pada Senin (13/8) pagi menjelaskan, beberapa tenant atau stand siap memberikan diskon hingga 50 persen. Cuma saja, Ferry tidak merinci stand mana saja yang memberikan potongan hingga setengah harga tersebut. Ferry hanya menjelaskan, bazar yang diikuti sejumlah peritel tersebut memiliki 280 stand. Di sana terdapat makanan olahan, kebutuhan pokok, minuman, aksesoris, daging, kerudung, dan pakaian jadi.
“Khusus untuk daging yang ditawarkan pada bazar kali ini, harganya itu spesial. Yakni rata-rata, harganya di pasar-pasar sekitar Rp 80 ribu per kilogram namun di bazar kami tawarkan Rp 70 ribu mudah-mudahan harga ini menarik,” kata Ferry yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah tersebut.
Penasehat Dharma Wanita Persatuan Jawa Barat Netty Prasetyani yang membuka acara tersebut menambahkan, bazar sengaja dilaksanakan sebagai wujud kepedulian warga akan kebutuhan pangan dan sandang. Bazar tersebut merupakan kegiatan rutin yang biasa dihelat setiap bulan. Bedanya, kali ini bertepatan dengan Ramadan sekaligus menjelang Lebaran.
“Ramadan merupakan saat tepat untuk berbagi. Nabi Muhammad saw selalu menambah sedekah setiap Ramadan tiba. Untuk itu, pasar murah ini menjadi momentum bagi kita untuk berbagi dengan sesama. Terlebih dalam kegiatan ini juga akan dilangsungkan pemberian bantuan biaya sekolah bagi siswa tidak mampu,” kata Netty.
Di sisi lain, Netty mengimbau masyarakat lebih waspada saat berbelanja selama Ramadan. Bukan tidak mungkin ada segelintir oknum yang memanfaatkan momen Ramadan untuk menjual produk yang sudah tak layak dikonsumsi atau kedaluwarsa. “Oleh karena itu, Dinas Kesehatan harus memeriksa produk yang di jual ke masyarakat,” tegas Netty.(NJP)