
JABARTODAY.COM – BANDUNG
Aksi atas upaya menyehatkan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dimulai, yakni dengan mengumpulkan 71 pengusaha yang limbah pabriknya dialirkan ke sungai tersebut.
Pada Jumat (24/1/2014), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bertemu dengan pemilik dan manajemen perusahaan tersebut. Hadir pula Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar dan Sekretaris Daerah Wawan Ridwan.
Keseriusan penanggulangan kerusakan Citarum, sungai yang disebut-sebut terkotor di dunia, juga terlihat dari turut hadirnya unsur Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah kabupaten/kota se-Jabar, selain BPLHD provinsi.
Mengawali pertemuan, Heryawan mengatakan, dirinya malu atas polusi parah sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut. “Saya malu, dan seharusnya masyarakat, kita semua, juga merasa malu atas predikat Citarus sebagai sungai terpolusi,” tukas Heryawan.
Kepada para pengusaha, Heryawan menjelaskan ihwal rencana Pemerintah Provinsi Jabar melakukan normalisasi Citarum ruas kilometer 0 hingga 20 pada 2014. Penyehatan lingkungan DAS melibatkan semua unsur terkait, dengan mengupayakan perbaikan fisik (struktural), non-fisik, dan pendekatan kultural.
Dalam 2014, Heryawan mengutarakan, 71 pabrik yang selama ini membuang limbah ke Citarum, km 0 sampai 20, tanpa melalui pengelolaan standar, diwajibkan melakukan perbaikan. “Menyaksikan kondisi DAS Citarum, saya memandangnya kita dalam kondisi darurat lingkungan. Karenanya, segala upaya kita lakukan untuk agar beberapa tahun ke depan, Citarum menjadi kebanggaan Jawa Barat,” papar Aher.
Pertemuan pihak pengusaha dengan Gubernur dan jajaran, akan ditindaklanjuti dengan pembahasan teknis beberapa hari ke depan.
“Prinsipnya, kita menuntut para pengusaha memiliki komitmen untuk turut melestarikan lingkungan. Pengusaha yang kooperatif, boleh jadi kita berikan insentif,” ucap Heryawan. (VIL)