Security Bisnis On Line Masih Rentan

Security Bisnis On Line Masih Rentan
BANDUNG – Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) mendorong menggeliatnya bisnis di dunia maya (online). Akan tetapi, tidak sedikit aksi kejahatan yang menggunakan dunia maya. Itu terjadi karena bisnis dunia maya, khususnya, di Indonesia, masih belum optimal. Sistem keamanannya masih rentan.

“Benar. Tidak sedikit pelaku bisnis yang memanfaatkan jaringan on line mengkhawatirkan sistem keamanan transaksi online,” ujar Merchant Relations Tokopedia, Ranu Prasetyo, pada Lokakarya “Why have to be Online?” belum lama ini.

Dalam acara yang dihadiri 130 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) se-Jabar dan pengusaha muda yang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI – PT) Telekom University (Tel-U) tersebut, Ranu mengemukakan, saat ini, Indonesia memasuki generasi e-commerce. Meski begitu, 34,6 persen pengguna internet masih takut pada penipuan online, yang menjadi kendala terbesar bisnis online.

Ia menjelaskan, e-commerce dapat terdiri atas beberapa hal. Di antaranya, sebut dia, iklan baris, online retail, group buy, dan marketplace. Diutarakan, sejauh ini, ada sejumlah hal yang harus disikapi para pengguna bisnis online. Yaitu, ucapnya, tawar menawar, ongkos kirim, dan pengecekan rekening.

Kendati masih rentan, keberadaan bisnis online memang dapat memiliki sisi positif, yaitu meningkatkan jaringan pasar. Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Tel-U, Yuhana Astuti, menyarankan para wirausaha Jabar untuk mengoptimalkan penggunaan internet. Dia berpendapat, salah satu kendala para pelaku UMKM berkenaan dengan pemasaran produk. Internet pun, lanjutnya, dapat termanfaatkan sebagai sarana informasi dan komunikasi. (ADR)

Related posts