Sampah Masih Jadi Masalah Waduk Saguling

Indonesia PowerJABARTODAY.COM – BANDUNG
Sejauh ini, energi listrik menjadi salah satu elemen penting dalam menggerakkan roda ekonomi. Karenanya, tidak heran, untuk memenuhi kebutuhan itu, butuh pasokan yang mumpuni. Dasar itu pula yang membuat PT Indonesia Power Saguling menyusun strategi agar dapat memproduksi energi listrik dalam jumlah besar sehingga mampu menjaga pasokan sekaligus memenuhi kebutuhan.
 
“Tahun ini, kami memproyeksikan produksi listrik cukup besar. Kami optimis dapat tercapai. Itu karena tingginya curah hujan,” ujar General Manager PT Indonesia Power Saguling, Del Eviondra, belum lama ini.
 
Diutarakan, tahun ini, proyeksi produksi listrik yang dicanangkan PT Indonesia Power Saguling hampir sama dengan target tahun lalu, yang realisasinya, lebih tinggi. Target tahun ini, sambung dia, pihaknya mampu menghasilkan produksi listrik sekitar 2.600 GigaWattHour (GWH).
 
Del Eviondra meneruskan, sejauh ini, guna menopang pasokan, pihaknya mengoperasikan 4 pembangkit, yang masing-masing berkapasitas 175 Mega Watt (MW). Pada waktu malam, terang dia, pihaknya mengoperasikan ke-4 pembangkit. Namun, pada saat siang, pihaknya mengoperasikan 2 unit.
 
Mengenai strategi untuk merealisasikan proyeksi produksi, dia berpendapat, agar pembangkit-pembangkit  listrik beroperasi dan memproduksi listrik, pihaknya butuh debit air tinggi. Kondisi yang berlangsung saat ini, ucap dia, debit air Saguling berlimpah. Pasalnya, kata dia, curah hujan yang tinggi. “Ketinggian air mencapai 638 di atas permukaan laut (dpl),” sebutnya.
 
Meski debit air tinggi, ternyata, masih ada beberapa hal yang menjadi kendala. Del Eviondra mengungkapkan, adalah banyaknya sampah organik dan non-organik, yang hingga kini, sulit terselesaikan. Dia menilai sampah organik dapat meningkatkan kadar asam air. Ini, imbuh dia, membahayakan. “Kalau non-organik dapat mengganggu pembangkit. Itu karena sampah non-organik kerap tersangkut pada turbin,” tuturnya.
 
Melihat hal itu, Del Eviondra menyatakan, pihaknya berharap masalah sampah dapat segera tertuntaskan. Karenanya, ucap dia, pihaknya merespon perbaikan hulu Citarum, sebagai pemasok air Waduk Saguling, yang merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Sampah kerap terjadi  pada bagian hulu. Padahal, jika bagian hulu kelestariannya terjaga, hal itu dapat menjamin pasokan air, termasuk saat kemarau,” tutup dia. (VIL)

Related posts