Sambut Ramadhan, BI Siapkan Uang Tunai Rp 8,66 Triliun

Kepala Kantor BI Wilayah VI Lucky Fathul Aziz Hadibrata menjelaskan kebijakan penyediaan stok uang tunai di kantornya, Rabu (4/7).

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Menyambut Ramadhan dua pekan ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VI Jawa Barat-Banten menyiapkan uang tunai sebesar Rp 8,66 triliun. Jumlah ini naik Rp 2,5 triliun dibanding persediaan Ramadhan tahun lalu.

“Walaupun tahun lalu hanya terserap 87 persen dari total Rp 5,36 triliun, BI tetap menaikkan jumlah persediaan uang. Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat yang lebih besar selama Ramadhan hingga Lebaran. Kenaikkan juga sejalan dengan tren peningkatan yang terjadi selama liburan,” terang Kepala Perwakilan BI Wilayah VI Lucky Fathul Aziz Hadibrata dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (4/7).

Selain itu, keputusan menaikkan persediaan uang tunai juga didasari atas peningkatan perekonomian di Jawa Barat. Sektor perdagangan, jasa hotel, dan restoran menjadi variabel utama dalam mendongrak perekonomian Jabar dalam setahun terakhir.

Uang tunai yang dikelompokkan ke dalam denominasi beragam tersebut bisa diperoleh melalui penarikan tunai di bank, penukaran di kantor BI, dan penukaran keliling. Tahun lalu, penukaran lebih banyak dilakukan melalui perbankan. Penukaran melalui kas keliling juga hanya tercatat Rp 21 miliar. “Penukaran  di kantor BI hanya Rp 80,8 miliar,” kata Lucky.

BI memprediksi penarikan oleh perbankan bakal tumbuh hingg 46,7 persen, penukaran di kantor BI tumbuh 47,3 persen, dan kas keliling naik 50,4 persen. Layanan kas keliling, imbuh Lucky, akan dilakukan sesuai kebutuhan. Paling tidak, pengoperasian kas keliling akan dilakukan 13 kali di dalam kota dan enam kali di luar kota.

“BI memiliki cukup persediaan uang. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang di bank, kantor BI, dan kas keliling. Sebagian besar uang yang dipersiapkan merupakan pecahan besar atau di atas Rp 20 ribu, jumlahnya mencapai 91,6 persen,” papar Lucky.

Dibanding tahun lalu, komposisi denominasi uang yang dipersiapkan mengalami perubahan bervariasi. Uang pecahan besar naik Rp 2,6 triliun, dari Rp 5,3 triliun pada 2011 menjadi Rp 7,9 trilun. Sementara uang pecahan kecil, Rp 10 ribu ke bawah, dipangkas Rp 93,4 miliar manjadi Rp 710 miliar dari semula Rp 803 miliar. Jumlah uang logam juga turun Rp 7 miliar, menjadi Rp 17,2 miliar dari 2011 sebesar Rp 24,2 miliar.(NJP)

Related posts