Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Rabu, menegaskan bahwa NU bersikap netral dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Oleh sebab itu pihaknya membantah dukungan NU terhadap salah satu pasangan gubernur-wakil gubernur.
“Saya tegaskan bahwa atas nama pribadi atau PBNU, tidak pernah mendukung salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI,” kata Said Aqil.
Ia menandaskan sesuai khitah 1926 NU bukanlah partai yang terjun dalam politik praktis melalui dukung-mendukung dalam pesta demokrasi.
Secara keorganisasian NU tidak pernah memberikan dukungan, namun memberikan kebebasan kepada warganya untuk menentukan pilihan, termasuk dalam pilkada.
“Siapapun boleh datang ke PBNU untuk meminta dukungan, seperti beberapa calon di Pilkada DKI. Tapi NU tidak pernah memberikan dukungan, NU hanya bisa mendoakan calon gubernur dan tetap bersikap netral,” tandas Said Aqil.
Mengenai adanya sejumlah spanduk yang menunjukkan dukungan NU terhadap salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Said Aqil memastikan hal merupakan klaim sepihak, di luar pengetahuan NU.
Spanduk berisi dukungan NU terhadap pasangan Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini, yaitu bergambar keduanya dengan latar belakang Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Shalahudin Wahid, ditemukan tersebar di sejumlah titik di DKI Jakarta.
PBNU secara tegas menyatakan tidak benar atas dukungan terhadap pasangan yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Hidayat Nur Wahid memang pernah berkunjung ke PBNU, namun calon gubernur DKI lainnya juga melakukan hal yang sama yaitu Joko Widodo dan Alex Noerdin.
Lebih lanjut Said Aqil meminta kepada peserta Pilkada DKI untuk dapat berkampanye secara santun, dengan tidak melakukan klaim dukungan dari pihak tertentu.
“Jangan melakukan kebohongan, karena itu akan mencederai hati nurani pemilih,” pungkasnya.
Spanduk bergambar Said Aqil dan Shalahudin Wahid yang diklaim mendukung pasangan Hidayat Nurwachid dan Didik J Rachbini, diantaranya ditemukan di simpang empat Cipinang, Banjir Kanal Timur (BKT), Utan Kayu, Pasar Pisangan Lama, Lenteng Agung, Muara Angke, serta Pasar Setiabudi dan sejumlah lokasi lainnya. [far]