Kegiatan Kunjungan Kerja Gubernur Heryawan
JABARTODAY.COM – CIREBON
Kunjungan Kerja Gubernur Jabar Ahmad Heryawan ke Cirebon dan Kuningan bermula di Pesantren Jagasatru Kota Cirebon. Rombongan Gedung Sate tiba di salah satu pesantren besar di Cirebon tersebut pukul 01.00 WIB, hari ini (26/7), setelah menempuh perjalanan Bandung-Cirebon dalam tempo hanya dua jam.
Kedatangan Heryawan langsung disambut pimpinan pesantren di salah satu teras asrama. Tidak ada penyambutan khusus kedatangan orang nomor satu di Jabar selepas tengah malam tersebut. Para santri tetap terlelap hingga sahur menjelang. Heryawan beristirahat di salah satu ruang asrama, berbaur dengan warga pesantren.
Alumnus salah satu pesantren di Kabupaten Sukabumi ini tampak enjoy menikmati suasana pesantren. Pun ketika Heryawan ikut makan sahur bersama pengurus pesantren dan santri. Heryawan tidak ragu buat duduk sambil lesehan di lorong teras asrama. Berselang dari lima meter tampak para santri ikut menikmati menu sahur.
Apa menu sahur pagi itu? Selain nasi putih, ada pilihan nasi goreng yang di atasnya ditaburi bawang goreng. Dua pilihan ini ditemani gule kambing dan daging sapi cincang bumbu cabai. Ada juga kuah kepala kambing dan timun acar. Menu ini dilengkapi buah segar sebagai penutup. Heryawan tampak lahap menikmati makan sahur di tengah warga pesantren tersebut.
Kebersamaan peraih gelar doktor kehormatan dari salah satu perguruan tinggi di Korea ini tak berhenti sampai di situ. Heryawan juga didaulat menjadi imam salat shubuh berjamaah. Usai salat shubuh, Heryawan yang di kalangan dekatnya akrab disapa Ustad ini kembali didapuk memberikan tausiyah kepada warga pesantren.
Dalam ceramahnya, Heryawan menguraikan makna Islam dan pentingnya generasi wirausahawan untuk membangun daerah. Mahasiswa program magister manajemen di Institut Pertanian Bogor ini sempat mengutip rasio penguasaha dan jumlah penduduk untuk mengurangi pengangguran di sebuah negara.
“China itu rasio pengusahanya 11 persen, Amerika Serikat 12 persen, Singapura 8,7 persen. Sementara Indonesia hanya 0,02 persen. Angka ideal jumlah pengusaha itu 2-4 persen. Bila angka itu tercukupi, maka tidak akan banyak angka pengangguran karena sebagian warga negara terserap sektor usaha,” kata Heryawan.
Heryawan juga menyitir beberapa hadist Nabi dan ayat Alquran yang di dalamnya berisi imbauan agar ummat Islam menjadi pengusaha. Bahkan, salah satu hadist mngungkapkan bahwa dari 10 ahli surga yang disebutkan secara terang-terangan oleh Nabi Muhammad, sembilan di antaranya merupakan pengusaha.
“Ada beberapa sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Ada yang terang-terangan, ada yang tidak terang-terangan. Bilal misalnya dikisahkan bahwa Nabi pernah bilang kepadanya bahwa Nabi mendengar suara sandal Bilal di surga. Nah, ini contoh jaminan tidak terang-terangan dari Nabi untuk Bilal. Memang ada sandal yang berjalan tanpa ada yang memakainya,” ujar Heryawan disambut gerrr santri.
Usai memberi ceramah, tim Heryawan langsung bergegas melakukan pemantauan harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Kanoman, tidak jauh dari Keraton Kanoman Cirebon. Heryawan juga menyempatkan mampir dan berbincang dengan Sultan Anom di keraton yang kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi Keraton Kasepuhan dan berbincang dengan Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat.
Sultan Sepuh sempat menunjukkan sejumlah pusaka peninggalan Sunan Gunung Djati. Tiga pusaka yang ditunjukkan terdiri atas tombak yang biasa digunakan saat memberikan khutbah, pedang berlapis emas, dan jubah.
“Kami menyimpan beberapa pusaka peninggalan Sunan Gunung Djati. Cuma karena belum memiliki museum yang representatif, sementara disimpan di tempat khusus. Mudah-mudahan dengan adanya revitalisasi keraton kelak pusaka-pusaka ini bisa dilihat masyarakat,” ungkap Sultan Arief.
Usai keliling kompleks keraton, Heryawan menjenguk salah satu kiai besar KH Mahfudz Bakri yang kondisinya kurang sehat. Setelah berbincang sekitar 30 menit, rombongan Gubernur menunaikan salat zuhur di Masjid Agung Kasepuhan. Dari Kasepuhan, Heryawan cs langsung menuju Kuningan untuk meninjau Wisata Ramadan di open space galery Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus.
Kunjungan kerja dilanjutkan dengan berbuka bersama di Pendopo Kabupaten Kuningan yang dilanjutkan dengan tarawih bersama di Masjid Agung. Dari Kuningan, gubernur rencananya langsung bertolak ke Bandung.(NJP)