Rute Surabaya-Yogyakarta Batal, Ratusan Tiket Dikembalikan

316123_10150314732022136_827154949_nJABARTODAY.COM – BANDUNG

Meletusnya Gunung Kelud di Jawa Timur yang mengakibatkan hujan debu di hampir seluruh wilayah di Pulau Jawa, membuat sebagian rute penerbangan terganggu, seperti tujuan Bandung-Surabaya dan Bandung-Yogyakarta.

“Ya. Letusan Gunung Kelud menghambat rute penerbangan. Ada beberapa rute yang terpaksa mengalami pembatalan,” ujar General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara, Yayan Hendrayani, di Bandung, Jumat (14/2/2014).

Pembatalan penerbangan itu, dijelaskan Yayan, karena adanya penutupan bandara di Surabaya dan Yogyakarta. “Sebenarnya, jalur penerbangan tidak terganggu oleh letusan Gunung Kelud. Tapi, bandaranya (Surabaya dan Yogyakarta) tutup. Karenanya, penerbangan dari Bandung menuju dua destinasi itu mengalami pembatalan,” papar Yayan.

Hari ini, ada 6 penerbangan yang mengalami pembatalan. Sebanyak 5 rute diantaranya Bandung-Surabaya. Satu lainnya, lanjut Yayan, yakni Bandung-Yogyakarta. Beberapa maskapai yang mengalami pembatalan, disebut Yayan, adalah AirAsia Indonesia, Lion Air juga Garuda Indonesia.

Yayan mengaku belum menerima informasi mengenai sampai kapan penutupan bandara Surabaya dan Yogyakarta mengalami penutupan. Dirinya memprediksi penutupan berlangsung 2-3 hari.

Otomatis, pembatalan itu membuat maskapai-maskapai yang mengalaminya melakukan pengembalian tiket. Menurutnya, untuk hari ini, Jumat, perkiraannya, ratusan penumpang terpaksa batal bertolak ke Surabaya dan Denpasar. Jumlahnya mencapai ratusan orang. Jika penutupan berlangsung selama 3 hari, tidak tertutup kemungkinan, imbuh Yayan, jumlahnya dapat melewati 1.000 orang.

PT Garuda Indonesia Branch Office Bandung Dwi Hendratno membenarkan bahwa pihaknya membatalkan penerbangan ke Surabaya. Dwi menyatakan, pihaknya belum tahu berapa lama penutupan tersebut. “Perkiraan kami, sekitar 2-3 hari,” singkatnya.

Penutupan itu, dinilai Dwi, demi keamanan penumpang. Sebab, dituturkannya, debu vulkanik dapat merusak mesin pesawat. “Tentu saja, itu berbahaya,” terang Dwi.

Soal pengembalian tiket akibat pembatalan, Dwi tidak membantahnya. Hal itu, ucap Dwi, sebagai bentuk tanggung jawab dan pelayanan.

Adanya pengembalian tiket itu, aku Dwi, otomatis, pihaknya kehilangan pemasukan. Dia memprediksi, kerugian akibat pengembalian itu mencapai ratusan juta rupiah. “Asumsinya, satu pesawat berisi 100 penumpang bertiket paling murah, sekitar Rp 600 ribu. Berarti, untuk satu kali penerbangan dari Bandung ke Surabaya, kerugian Rp 60 juta. Jika penutupan berlangsung 2-3 hari, kalikan saja,” tutup Dwi. (VIL)

Related posts